Filipina Bisa Memilih Bongbong Marcos Jadi Presiden Baru Meski Keluarganya Menjarah Kekayaan Negara
Dalam film dokumenter Netflix baru-baru ini tentang hidupnya, Imelda Macros mengatakan pengeluaran seperti itu sangat penting agar dia bisa menjadi ibu negara yang sempurna.
"Saya harus berdandan dan mempercantik diri karena orang miskin selalu mencari bintang di kegelapan malam," jelasnya.
Pemerintahan 21 tahun Ferdinand Marcos terkenal karena korupsi, pemborosan dan kebrutalannya.
Saat dia dan keluarganya hidup mewah dari dompet negara, ekonomi Filipina mandek, jurang pendapatan antara kaya dan miskin membengkak dan ribuan lawan politiknya disiksa atau dibunuh.
Pada tahun 1972, ketika batas dua masa jabatannya hampir berakhir, Marcos mengumumkan darurat militer dan kemudian mengamandemen konstitusi untuk memungkinkan dia tetap berkuasa tanpa batas waktu.
Sebuah pesawat dari Manila sarat dengan berlian dan uang tunai
Kisah-kisah tentang hari-hari terakhir Marcos yang bergejolak dalam kekuasaan dan pelarian mereka ke pengasingan sangat legendaris.
Pada tahun 1983, ketika kebencian terhadap pemerintahannya sudah meningkat, senator Benigno "Ninoy" Aquino, saingan politik lamanya, ditembak mati di landasan Bandara Manila saat dia kembali dari pengasingan selama bertahun-tahun.
Pembunuhan itu memicu gelombang protes yang akhirnya memuncak dalam Revolusi Kekuatan Rakyat – yang didukung oleh militer – yang memaksa Marcos turun dari kekuasaan tiga tahun kemudian dan mendorong janda Ninoy, Corazon Aquino, naik ke kursi kepresidenan.
Dalam pesawat yang diisi penuh dengan berlian, benda-benda seni, emas, dan uang tunai A$1 juta, Imelda dan Ferdinand Marcos melarikan diri dari Filipina dalam kehinaan
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata