Filipina Bisa Memilih Bongbong Marcos Jadi Presiden Baru Meski Keluarganya Menjarah Kekayaan Negara

Filipina Bisa Memilih Bongbong Marcos Jadi Presiden Baru Meski Keluarganya Menjarah Kekayaan Negara
Ferdinand "Bongbong" Marcos (tengah) diperkirakan akan menang dalam pemilihan presiden Filipina bulan Mei meski orang tuanya dulu menjarah kekayaan negara. (Supplied: Reuters)

Pada tahun 2014, mantan sekretaris Imelda Marcos dipenjara selama enam tahun di New York setelah mencoba menjual karya seni berharga yang telah dibeli pasangan Marcos, termasuk satu karya Impresionis Prancis, Claude Monet. 

Vilma Bautista telah berhasil menjual "Le Bassin aux Nympheas" dari seri teratai terkenal Monet seharga A$43 juta ke galeri London. 

Pihak berwenang Filipina melancarkan tindakan hukum sebelum dia bisa menjual tiga lukisan lainnya, karya Monet, Alfred Sisley dan Albert Marquet. 

Tetapi ratusan lukisan lainnya – karya banyak maestro dunia – masih hilang. 

Pemerintah juga telah mengamankan beberapa koleksi perhiasan senilai jutaan milik Imelda. 

Satu ditemukan di brankas pribadinya di Istana Malacañang, sementara yang lain disita dari seorang rekan yang tertangkap menyelundupkan perhiasan ke luar negeri atas namanya. 

Perhiasan itu sendiri bernilai hingga A$7,1 juta, termasuk gelang berlian marquise 30 karat dengan label harga A$1 juta dari Bulgari di New York. 

Diperkirakan hampir sepertiga dari kekayaan haram Marcos telah dipulihkan, kata Ruben Carranza, beberapa melalui litigasi dan yang diserahkan. 

Dalam pesawat yang diisi penuh dengan berlian, benda-benda seni, emas, dan uang tunai A$1 juta, Imelda dan Ferdinand Marcos melarikan diri dari Filipina dalam kehinaan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News