Filipina dan Singapura Belum Setuju Bahasa Indonesia

Filipina dan Singapura Belum Setuju Bahasa Indonesia
Filipina dan Singapura Belum Setuju Bahasa Indonesia
JAKARTA - Delegasi Indonesia di pertemuan parlemen ASEAN yang berada di Kamboja terus memerjuangkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi Asia Tenggara.  Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso mengatakan usulan tersebut sangat disambut positif oleh delegasi parelemen negara ASEAN. Kendati demikian, kata Priyo, masih ada negara Asia Tenggara yang bekum menyetujuinya, seperti Filipina.

"Delegasi RI tetap pada pendirian mengusulkan Bahasa Indonesia, menjadi  bahasa resmi ASEAN. Usulan ini disambut positif, walau belum setuju semua khususnya Flipina dan Singapura," kata Priyo, yang pulang duluan dari Kamboja, kepada pers, di Jakarta, Jumat (23/9).

Dia berharap, agar Filipina dan Singapura tidak terlalu lama untuk mengambil keputusan menyetujui Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ASEAN. "Karena, mayoritas penduduk negeri ASEAN menggunakan Bahasa Indonesia," yakin politisi Partai Golkar itu.

Dicontohkan, Indonesia saja kurang lebih 235 juta penduduknya menggunakan Bahasa Indonesia. Belum lagi Malaysia, kata Priyo, banyak penduduknya yang menggunakan Bahasa Indonesia. Begitu juga di Kamboja, menurutnya, ada daerah tertentu di sana yang gunakan Bahasa Indonesia.

JAKARTA - Delegasi Indonesia di pertemuan parlemen ASEAN yang berada di Kamboja terus memerjuangkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi Asia Tenggara. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News