Filipina Ingin Adopsi Pendidikan Madrasah Indonesia
Senin, 29 November 2010 – 16:07 WIB

Filipina Ingin Adopsi Pendidikan Madrasah Indonesia
JAKARTA - Pendidikan madrasah yang telah cukup lama diterapkan di Indonesia, ternyata menarik minat negara tetangga untuk mengadopsinya. Salah satunya adalah Filipina. Bahkan, negara yang berada di berada di utara Indonesia tersebut, secara terang-terangan telah meminta masukan kepada Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) mengenai pendidikan tersebut. Selain mengenai madrasah, lanjut Armin, pihaknya juga membicarakan mengenai kerjasama pendidikan untuk daerah terpencil. Menurutnya, tantangan pendidikan khususnya di pendidikan dasar, adalah jumlahnya yang banyak dan kesulitan akses menuju daerah terluar maupun terpencil. "Kami harus bekerja ekstra keras tahun depan. Untuk mencapai daerah terpencil tersebut, kami akan menggunakan sistem teknologi informasi (TI)," papar Armin.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pendidikan Filipina, Br Armin A Luistro FSC, usai melakukan pertemuan dengan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh, di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Senin (29/11). Armin menerangkan, alasan pihaknya untuk mengadopsi sistem pendidikan madrasah Indonesia tersebut, karena negara bekas jajahan Spanyol itu sudah membuka program pendidikan madrasah. "Kami meminta saran (soal) program madrasah. Kami meminta masukan nilai-nilai Islami yang terdapat di dalam madrasah," ujar Armin.
Baca Juga:
Menurut Armin, pembukaan program pendidikan madrasah di Filipina, dilakukan untuk mengapresiasi komunitas muslim yang ada di negaranya, walaupun saat ini jumlah orang Islam di Filipina masih minoritas. "Kami sangat berterimakasih jika mendapatkan saran dan masukan dari Indonesia. Hal itu merupakan kontribusi yang sangat bagus untuk negara kami," terangnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Pendidikan madrasah yang telah cukup lama diterapkan di Indonesia, ternyata menarik minat negara tetangga untuk mengadopsinya. Salah satunya
BERITA TERKAIT
- Lestari Moerdijat Tekankan Transparansi Penyaluran Beasiswa PIP Harus Dikedepankan
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak