Filipina Merasa Diancam dan Dikerumuni Militer China, Sangat Tidak Nyaman

Filipina Merasa Diancam dan Dikerumuni Militer China, Sangat Tidak Nyaman
Penampakan Hohhot (Hull 161), kapal perusak kawal rudal milik Komando Armada Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), saat berpatroli di perairan Laut China Selatan pada Kamis (20/8/2020) pagi. Foto: ANTARA/HO-ChinaMilitary/mii/TM

jpnn.com, MANILA - Filipina telah mengirimkan dua nota diplomatik baru ke China yang berisi protes atas kegagalannya untuk menarik apa yang disebut Filipina sebagai kapal-kapal yang "mengancam" di wilayah yang disengketakan di Laut Cina Selatan (LCS).

Dalam beberapa pekan terakhir, Filipina telah meningkatkan penolakannya atas kehadiran ratusan kapal China di zona ekonomi eksklusif (ZEE) sepanjang 200 mil. Insiden itu telah menguji hubungan antara dua negara yang telah berusaha untuk memulihkan perpecahan bersejarah mereka.

Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan para pejabat maritim telah mengamati "kehadiran dan aktivitas tidak sah yang terus berlanjut" dari 160 kapal penangkap ikan dan milisi China di sekitar pulau-pulau Spratly yang disengketakan dan beting Scarborough pada 20 April.

Lima kapal penjaga pantai China juga terlihat di sekitar area tersebut.

"Keberadaan kapal-kapal China yang terus mengerumuni dan mengancam menciptakan suasana ketidakstabilan dan secara terang-terangan mengabaikan komitmen China untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan," kata Kemlu Filipina, Jumat (24/4).

Protes itu disampaikan ketika Filipina mengumumkan peningkatan kehadiran kapalnya di ZEE-nya. Di bawah hukum internasional, kapal asing diizinkan untuk melakukan "lintas damai" melalui ZEE suatu negara.

Di sisi lain, diplomat China membantah bahwa milisi berada di atas kapal-kapal tersebut.

Kedutaan China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang protes baru yang dilayangkan Filipina.

Kedutaan China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang protes baru yang dilayangkan Filipina

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News