Filipina Merasa Diancam dan Dikerumuni Militer China, Sangat Tidak Nyaman
jpnn.com, MANILA - Filipina telah mengirimkan dua nota diplomatik baru ke China yang berisi protes atas kegagalannya untuk menarik apa yang disebut Filipina sebagai kapal-kapal yang "mengancam" di wilayah yang disengketakan di Laut Cina Selatan (LCS).
Dalam beberapa pekan terakhir, Filipina telah meningkatkan penolakannya atas kehadiran ratusan kapal China di zona ekonomi eksklusif (ZEE) sepanjang 200 mil. Insiden itu telah menguji hubungan antara dua negara yang telah berusaha untuk memulihkan perpecahan bersejarah mereka.
Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan para pejabat maritim telah mengamati "kehadiran dan aktivitas tidak sah yang terus berlanjut" dari 160 kapal penangkap ikan dan milisi China di sekitar pulau-pulau Spratly yang disengketakan dan beting Scarborough pada 20 April.
Lima kapal penjaga pantai China juga terlihat di sekitar area tersebut.
"Keberadaan kapal-kapal China yang terus mengerumuni dan mengancam menciptakan suasana ketidakstabilan dan secara terang-terangan mengabaikan komitmen China untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan," kata Kemlu Filipina, Jumat (24/4).
Protes itu disampaikan ketika Filipina mengumumkan peningkatan kehadiran kapalnya di ZEE-nya. Di bawah hukum internasional, kapal asing diizinkan untuk melakukan "lintas damai" melalui ZEE suatu negara.
Di sisi lain, diplomat China membantah bahwa milisi berada di atas kapal-kapal tersebut.
Kedutaan China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang protes baru yang dilayangkan Filipina.
Kedutaan China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang protes baru yang dilayangkan Filipina
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- TNI AL Gelar Surya Bhaskara Jaya dan Pembinaan Karakter Maritim di Atas Kapal Perang
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna