Filipina Merasa Diancam dan Dikerumuni Militer China, Sangat Tidak Nyaman

Filipina Merasa Diancam dan Dikerumuni Militer China, Sangat Tidak Nyaman
Penampakan Hohhot (Hull 161), kapal perusak kawal rudal milik Komando Armada Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), saat berpatroli di perairan Laut China Selatan pada Kamis (20/8/2020) pagi. Foto: ANTARA/HO-ChinaMilitary/mii/TM

China mengklaim hampir seluruh wilayah LCS, yang dilalui kapal-kapal dengan nilai perdagangan sekitar 3 triliun dolar AS setiap tahun. Pengadilan arbitrase internasional pada 2016 membatalkan klaim ekspansif China, yang didasarkan pada petanya sendiri.

Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga memiliki klaim yang bersaing di perairan tersebut.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pada Senin (19/4) bahwa dia siap untuk mengerahkan kapal angkatan laut untuk menegaskan hak kedaulatan negara atas minyak dan sumber daya mineral di ZEE-nya.

Duterte juga memberi tahu China bahwa jika mereka mulai mengebor minyak, dia juga akan melakukannya. (ant/dil/jpnn)

Kedutaan China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang protes baru yang dilayangkan Filipina


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News