Filipina Mulai Melawan di Laut China Selatan, Beijing Kelabakan
jpnn.com - Filipina mulai melakukan perlawanan terhadap kesewenang-wenangan China di perairan Laut China Selatan (LCS).
Pada 23 April lalu, dua kapal Angkatan Laut Filipina masuk ke wilayah perairan yang diklaim China dan nyaris menabrak salah satu kapal perang Negeri Tirai Bambu itu.
Aksi tersebut rupanya sukses membuat Beijing naik pitam.
Kemarin, Jumat (28/4), Kementerian Luar Negeri China mengajukan protes keras terhadap Filipina atas insiden tersebut.
"China memprotes keras dan menyesalkan kejadian itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning di Beijing.
Dia mendesak Filipina menghormati kedaulatan dan hak serta kepentingan China di LCS, serta meminta Manila berhenti melakukan tindakan yang dapat memperkeruh situasi.
Mao menuduh dua kapal Angkatan Laut Filipina menyusup ke perairan sekitar atol Renai pada 23 April tanpa mendapatkan izin dari otoritas China.
Atol Renai merupakan bagian dari Kepulauan Nansha yang diklaim sebagai wilayah China.
Kesewenang-wenangan China di Laut China Selatan akhirnya mulai mendapat perlawanan dari Filipina
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif