Filipina-Tiongkok Sepakat Damai
Sabtu, 14 April 2012 – 13:42 WIB
MANILA - Setelah tiga hari saling bersitegang di Laut China Selatan, Filipina dan Tiongkok sepakat memilih solusi damai. Menyusul Filipina yang menarik mundur kapal perangnya Kamis lalu (12/4), Tiongkok melakukan hal yang sama. Kemarin (13/4) Beijing menarik tiga di antara delapan kapal nelayan miliknya dari wilayah sengketa. Sayangnya, kesepakatan damai yang disampaikan Del Rosario dan Ma kemarin bertentangan dengan sikap Beijing. Kemarin Jubir Kementerian Luar Negeri Liu Weimin justru memperingatkan Manila soal kemelut di Laut China Selatan tersebut. "Perlakuan kasar Filipina terhadap kapal ikan dan nelayan Tiongkok merupakan bentuk pelanggaran terhadap kedaulatan kami," ungkapnya.
Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario mengatakan bahwa dua pihak bersepakat untuk mempertahankan status quo. Selain itu, Filipina dan Tiongkok bertekad tidak melanjutkan provokasi di wilayah perairan tempat Kepulauan Spratly berada itu. "Kami telah berhasil mencapai beberapa kesepakatan. Kami juga tidak akan melanjutkan ketegangan yang ada," ungkapnya.
Baca Juga:
Kemarin Del Rosario bertemu dengan Duta Besar Tiongkok untuk Filipina Ma Keqing. Dalam pertemuan di Kota Manila itu, Ma menyampaikan keinginan Beijing untuk mengakhiri ketegangan di Laut China Selatan secara damai. Apalagi, dua negara yang sama-sama mengklaim Scarborough Shoal sebagai bagian dari wilayahnya itu bersitegang sejak Selasa lalu (10/4).
Baca Juga:
MANILA - Setelah tiga hari saling bersitegang di Laut China Selatan, Filipina dan Tiongkok sepakat memilih solusi damai. Menyusul Filipina yang menarik
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer