Filipina Tolak Permohinan Suaka Thaksin
Selasa, 11 November 2008 – 10:19 WIB
’’Saya membatalkan permohonan suaka tersebut karena saya rasa tidak perlu. Saya tidak suka dengan istilah suaka. Saya ingin kebebasan karena saya adalah seorang jawara demokrasi. Saya tidak suka apapun yang hanya membatasi kebebasan,’’ ujar Thaksin kepada Reuters lewat sambungan telepon. Pernyataan tersebut adalah pernyataannya yang pertama kepada media setelah Inggris mencabut ijin tinggalnya di negeri Ratu Elizabeth tersebut.
Dan untuk menikmati kebebasannya, Thaksin berencana untuk terus bepergian. Tapi, dia belum mengatakan akan tinggal di mana pastinya. Yang terang, dia menampik bahwa negara tujuan selanjutnya adalah Filipina, seperti yang ramai disebut-sebut media. ’’Saya akan terus traveling,’’ ujar Thaksin. Saat dihubungi, Thaksin siap bertolak meninggalkan ibukota Tiongkok. Namun, dia menolak menyebutkan ke mana tujuannya.
Dalam kesempatan tersebut, Thaksin juga mengatakan dirinya tidak mau terus-terusan ditekan lawan-lawan politiknya. Maka, dia mengancam akan menelepon lagi dalam durasi yang lebih lama. Sebelumnya, awal bulan ini, pria yang dituding menyalahgunakan jabatannya itu menelepon para pendukungnya di Bangkok dan mendesak mereka supaya mencari cara baginya untuk pulang. Tentunya hal itu membuat kemarahan lawan-lawan politik Thaksin berang. ’’Saya akan berbicara dengan orang-orang yang mencintai saya. Saya juga akan menyebutkan nama-nama orang yang terus menekan saya,’’ geram Thaksin. (AFP/AP/Bangkok Post/The Nation/dia)
MANILA – Filipina memastikan tidak akan memberikan suaka kepada Perdana Menteri (PM) terkudeta Thailand Thaksin Shinawatra. Dengan demikian,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Setelah Bunuh Nasrallah, Israel Retas ATC Bandara Beirut demi Lumpuhkan Hizbullah
- Israel Bunuh Bos Hizbullah, Pemimpin Tertinggi Iran Diungsikan ke Lokasi Rahasia
- Hizbullah Bikin Israel Murka, Puluhan Ribu Warga Lebanon Terpaksa Mengungsi
- Pengumuman untuk Seluruh WNI: Jangan Bepergian ke Lebanon, Iran dan Israel
- Emmanuel Macron Sebut Uni Eropa Perlu Mempertimbangkan Kembali Hubungan dengan Rusia
- Biden dan Kishida Bahas Aliansi Militer untuk Hadapi Ancaman China