Filipina Umumkan Keadaan Darurat
Rabu, 25 November 2009 – 09:53 WIB
MANILA - Jumlah korban dari pembunuhan massal hari Senin (23/11) di kawasan selatan Filipina bertambah. Jika sebelumnya telah ditemukan 24 orang tewas, maka data terakhir menyebut sudah 46 orang korban meninggal dalam kekerasan yang terjadi di kawasan Pulau Mindanao itu. Situasi darurat sendiri akhirnya diberlakukan di dua provinsi, yakni Maguindanao dan Sultan Kudarat, serta di Kota Cotabato, di kawasan Pulau Mindanao yang memang dikenal memiliki situasi keamanan tak stabil serta kerap diwarnai aksi kekerasan. Perintah pemberlakukan keadaan darurat datang langsung dari Presiden Gloria Macapagal Arroyo, yang sekaligus memberi kewenangan kepada militer dan kepolisian untuk mencari, menangkap dan menahan orang-orang yang dicurigai, serta mendirikan pusat-pusat komando.
Disampaikan oleh pejabat pemerintah Filipina, sebagaimana diberitakan situs New York Times, Rabu (25/11) dinihari WIB, pemerintah bahkan sudah menetapkan keadaan darurat khususnya di dua provinsi yang ada di kawasan tersebut. Sementara, penemuan 22 tubuh korban tambahan menjadikan hanya tersisa beberapa korban lainnya yang belum ditemukan, dari sekitar 50-an orang yang diculik dan dieksekusi oleh gerombolan bersenjata itu.
Baca Juga:
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rombongan pengacara, berikut jurnalis dan kerabat keluarga salah seorang politisi lokal itu, diculik Senin (23/11) lalu, saat akan mendaftar dalam proses pemilihan gubernur di Provinsi Maguindanao yang bakal digelar tahun depan. Sejumlah saksi mata menyebut, pelaku penculikan dan pembunuhan itu sendiri berjumlah lebih dari 100 orang. Sementara pihak pemerintah menyebutkan pula bahwa setidaknya ada 20 orang jurnalis dalam rombongan yang dibunuh tersebut.
Baca Juga:
MANILA - Jumlah korban dari pembunuhan massal hari Senin (23/11) di kawasan selatan Filipina bertambah. Jika sebelumnya telah ditemukan 24 orang
BERITA TERKAIT
- Palestina Tak Sudi Donald Trump Mengambil Alih Jalur Gaza
- Tiongkok Tolak Rencana Pemindahan Warga Palestina dari Jalur Gaza
- 6 Alasan Wapres Filipina Dimakzulkan: Konspirasi Bunuh Presiden hingga Pimpin Demo
- Sempat Dilirik Tim Trump, Indonesia Tegaskan Tolak Relokasi Warga Gaza
- Paus Fransiskus Minta Megawati Jadi Dewan Penasihat Scholas Occurrentes
- Waka MPR Apresiasi Terbentuknya The Hague Group Demi Terwujudnya Palestina Merdeka