Film 22 Menit Ingatkan Masyarakat Bahaya Terorisme
jpnn.com, JAKARTA - Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Eko mengingatkan, terorisme tidak mengenal agama dan aksi-aksi yang dilancarkan telah merenggut banyak korban.
Karena itu, masyarakat perlu meningkatkan antisipasi dini di lingkungan masing-masing, agar bahaya terorisme dapat terus ditekan.
"Korban terorisme itu adalah orang-orang yang tidak bersalah. Saya kira film '22 menit' sangat baik menggambarkan realitas mereka yang menjadi korban kebiadan aksi terorisme. Semua pihak bisa berperan untuk mencegah," ujar Eko di Jakarta, Rabu (1/8).
Sebelumnya, relawan Arus Bawah Jokowi diketahui menggelar nonton bareng Film 22 Menit di Bioskop XXI Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Selasa (31/7) kemarin.
Nobar diikuti pelajar, mahasiswa, kelompok masyarakat dan pimpinan relawan Jokowi seperti Muhammad Yamin dan Michael Umbas dan sejumlah perwakilan dari Mabes Polri.
Eko menilai film yang berkisah perjuangan aparat menangkap pelaku serangan terorisme di depan Sarinah, sangat baik.
Terutama bagi anak-anak muda yang awalnya tidak mengerti apa-apa, namun terkontaminasi paham-paham radikal.
"Penangkapan teroris yang dilakukan Polri menunjukkan bahwa ancaman ini masih ada. Mari, bersama menumbuhkan di seluruh kalangan masyarakat harus terus waspada dan tidak memberi ruang tumbuhnya paham radikal," kata Eko.
Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Eko mengingatkan, terorisme tidak mengenal agama dan aksi-aksi yang dilancarkan telah merenggut banyak korban.
- Diduga Teroris, Penjual Kaus Kaki Dibekuk Densus 88
- Diduga Terkait Terorisme, Dede Yusuf Disergap Densus 88 Antiteror
- Para Mantan Kasus Terorisme Dikumpulkan Sebelum Pemilu 2019
- 500 Situs Konten Terorisme Diblokir Tahun Ini
- Ini Cara KemenPPPA Cegah Anak Masuk Jaringan Terorisme
- Australia Puji Pencegahan Aliran Dana Teroris oleh Polri