Film G 30 S/PKI, Ternyata Adegan Penyiksaan Sudah Diperhalus
Untuk film yang memuat sejarah besar, Arifin ingin kisah yang dipaparkannya benar-benar mencerminkan kondisi sesungguhnya.
Dia berharap film yang diproduseri G. Dwipayana (Dipo) itu bisa menjadi pengingat sejarah untuk generasi selanjutnya.
Arifin sendiri bisa terpilih sebagai sutradara berkat kepercayaan yang diberikan Dipo. Saat itu Dipo yang menjabat Dirut Perusahaan Produksi Film Negara (PPFN) sedang mencari sutradara.
Dipo lantas bertanya kepada salah seorang tokoh. Dari tokoh itulah, Dipo mendapat nama Arifin yang lantas digandeng sebagai sutradara.
Arifin menerima kepercayaan itu sebagai sebuah kehormatan. Dia ingin membuat film yang punya muatan sejarah dan nilai positif.
Selama masa-masa sebelum proses praproduksi dimulai, Jajang mengungkapkan bahwa Arifin sudah mempertimbangkan banyak hal.
Mulai data yang dibutuhkan untuk skenario, pengadeganan, efek visual, scoring, hingga pemeran para tokoh.
Jajang pun menegaskan bahwa selama pembuatan film, Arifin sama sekali tidak merasa tertekan. Pihak PPFN maupun pemerintah Orde Baru sama sekali tidak mengungkungnya.
Untuk adegan penyiksaan di Film G 30 S/PKI, Arifin C Noer telah memperhalusnya, tak sampai hati jika harus memasukkan adegan-adegan penyiksaan ekstrem.
- Pengkhianatan G30S/PKI: Film Paling Banyak Ditonton yang Dianggap Alat Cuci Otak Anak Indonesia
- Bintangi Film Primbon, Chicco Kurniawan Cerita Seputar Tantangannya
- Dibintangi Shenina Cinnamon hingga Jajang C. Noer, Film Onde Mande! segera Tayang di Bioksop
- Onde Mande, Jajang C Noer Harus Berbahasa Minang
- Pendiri Teater Koma Meninggal, Jajang C Noer: Dia Kawan Baik
- Tayang Jelang Lebaran, Oma The Demonic Hadirkan Horor Berbeda