Film G 30 S/PKI, Ternyata Adegan Penyiksaan Sudah Diperhalus
Agar menghasilkan karya yang mencerminkan sejarah, Arifin ogah setengah-setengah dalam mencari data untuk bahan skenario.
Sebagai data utama, Arifin dibantu sejarawan Nugroho Notosusanto (saat itu menjabat menteri pendidikan dan kebudayaan) yang memberinya data dan informasi seputar peristiwa G 30 S/PKI.
Nugroho adalah sejarawan militer yang menulis buku Tragedi Nasional Percobaan Kup G 30 S/PKI di Indonesia. Sejumlah buku dan literatur pun dibaca Arifin agar bahan skenarionya lengkap.
Arifin tidak mau hanya terbatas pada dokumen resmi ataupun literatur. Dia ingin filmnya hidup dengan memasukkan berbagai peristiwa detail secara terperinci.
Misalnya, adegan penculikan, penyiksaan, dan pembunuhan para jenderal serta Kapten Anumerta Pierre Tendean.
Untuk itu, dia mewawancarai para istri, anak, dan kerabat para pahlawan revolusi yang menjadi saksi penangkapan di rumah masing-masing.
Dibantu Jajang, Arifin mewawancarai keluarga korban G 30 S/PKI. ”Kami tanyakan detail peristiwa dan hal yang terjadi di detik-detik penangkapan para jenderal,” papar Jajang.
Dia dan suaminya juga mencatat ucapan atau kalimat yang dilontarkan para saksi saat peristiwa keji itu terjadi.
Untuk adegan penyiksaan di Film G 30 S/PKI, Arifin C Noer telah memperhalusnya, tak sampai hati jika harus memasukkan adegan-adegan penyiksaan ekstrem.
- Pengkhianatan G30S/PKI: Film Paling Banyak Ditonton yang Dianggap Alat Cuci Otak Anak Indonesia
- Bintangi Film Primbon, Chicco Kurniawan Cerita Seputar Tantangannya
- Dibintangi Shenina Cinnamon hingga Jajang C. Noer, Film Onde Mande! segera Tayang di Bioksop
- Onde Mande, Jajang C Noer Harus Berbahasa Minang
- Pendiri Teater Koma Meninggal, Jajang C Noer: Dia Kawan Baik
- Tayang Jelang Lebaran, Oma The Demonic Hadirkan Horor Berbeda