Film Ipar Adalah Maut jadi Pengingat Pentingnya Komunikasi dalam Hubungan Keluarga

jpnn.com, JAKARTA - Film Ipar Adalah Maut telah ditontoh lebih 4,5 juta orang di hari ke-30 tayang sejak rilis pada 13 Juni lalu.
Animo masyarakat sangat tinggi untuk menyaksikan film yang menceritakan kisah cinta segitiga antara Nisa (istri), Aris (suami), dan Rani (ipar),
Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya Stefanus Andriano, M.Si mengemukakan di balik cerita getir yang dihadirkannya, film Ipar Adalah Maut membawa pesan penting tentang hubungan interpersonal dan komunikasi dalam rumah tangga.
Film ini menggambarkan kompleksitas interaksi antara suami, istri, dan ipar, di mana komunikasi yang terhambat menjadi akar permasalahan.
Komunikasi yang Terhambat dan Dampaknya
Nisa (istri), Aris (suami), dan Rani (ipar) dalam film ini mengalami kesulitan dalam berkomunikasi secara efektif.
Ketidakbukaan dan kurangnya komunikasi asertif memicu kesalahpahaman, pertengkaran, dan bahkan perselingkuhan.?
"Komunikasi asertif adalah kemampuan menyampaikan pesan dengan jelas, jujur, dan tegas, namun tetap menghormati orang lain," jelas Stefanus Andriano.
Dalam konteks film ini, komunikasi asertif dapat membantu Nisa, Aris, dan Rani untuk mengungkapkan perasaan dan kebutuhan mereka dengan jelas tanpa menyalahkan atau menyerang orang lain.
Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya Stefanus Andriano mengemukakan pesan penting di balik cerita getir yang dihadirkan di film Ipar Adalah Maut
- Lisa Mariana: Satu Kali ke Palembang, Tiga Hari Saya Berhubungan
- Elly Sugigi Berkoar-Koar di Media, Lisa Mariana: Saksi Hidup
- Kata Elly Sugigi, Lisa Mariana Sempat Beber Bukti Chat dengan Ridwan Kamil
- Elly Sugigi Buka Suara soal Hubungan Ridwan Kamil dan Lisa Mariana
- Prabowo: Komunikasi dari Pemerintah yang Saya Pimpin Memang Kurang
- Lisa Mariana Mengaku Pernah Menginap Bareng Ridwan Kamil di Palembang