Film Mulan Dianggap Mendukung Penindasan Muslim Uighur di Tiongkok, Kok Bisa?
Ada dugaan Pemerintah Tiongkok melakukan sterilisasi paksa terhadap perempuan Uighur, kerja paksa di pabrik, dan tindakan lain yang disebut sebagai genosida budaya.
Pemerintah Tiongkok menyangkal bahwa pusat pelatihan kejuruan yang mereka dirikan bukanlah kamp konsentrasi. Dikatakan bahwa segala tindakan tersebut diperlukan untuk melawan "ekstremisme dan terorisme".
External Link: @jeannette_ng tweeted: "Mulan specifically thank the publicity department of CPC Xinjiang Uighur autonomous region committee in the credits. You know, the place where the cultural genocide is happening. They filmed extensively in Xinjiang, which the subtitles call “Northwest Tiongkok” #BoycottMulan"
Di akhir film Mulan, di bagian ucapan terima kasih untuk Tiongkok, tercantum nama Departemen Publisikasi Komite Wilayah Otonomi Uygher Xinjiang serta Biro Keamanan Publik Kota Turpan, yang terletak di timur laut Urumqi.
Pemerintah Amerika Serikat pada Oktober tahun lalu telah mencantumkan Biro Keamanan Publik Kota Turpan ke dalam daftar lembaga di Tiongkok yang "bertindak menentang kepentingan luar negeri Amerika Serikat".
"Secara khusus, entitas ini telah terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam kampanye penindasan yang dilakukan Tiongkok, penahanan massal, dan pengawasan berteknologi tinggi terhadap orang Uighur, Kazakh, dan kelompok minoritas Muslim lainnya di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang," kata Departemen Perdagangan AS dalam sebuah pernyataan.
Photo: Film Mulan versi animasi dirilis tahun 1998. (Supplied)
Direktur Human Rights Watch Tiongkok, Sophie Richardson yang dihubungi ABC menjelaska ucapan terima kasih khusus tersebut menimbulkan pertanyaan bagaimana Disney bisa terlibat dengan pihak berwenang di Xinjiang.
Film Mulan yang diproduksi ulang dalam bentuk 'live-action' mendapat seruan boikot karena adanya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata