Film Nitram Menguak Kisah Kelam Penembakan Massal di Australia

Film Nitram Menguak Kisah Kelam Penembakan Massal di Australia
Film Nitram menguak kisah kelam penembakan massal di Australia. Foto: IMDb

Bukannya menyadari kesalahan, Nitram malah mengamuk. Dia menendangi mobil ayahnya dan menyalakan klakson sekencang-kencangnya.

Setalah dewasa, Nitram buka usaha pemotongan rumput. Suatu hari, Helen (Essie Davis) mengizinkan Nitram memotong rumput dan memberinya kepercayaan memelihara sejumlah anjing.

Keduanya jatuh cinta. Helen membelikan Nitram mobil Volvo dan mengajaknya ke Hollywood via jalur darat.

Lagi-lagi apa yang dilakukan Nitram memakan korban. Dalam perjalanan, Nitram mengganggu Helen yang sedang menyetir hingga membuat mobil terpelanting dan mengakibatkan Helen tewas.

Ibunda Nitram (Judy Davis) sampai tak habis pikir. Masalah mencapai klimaks ketika Nitram nekat membeli sejumlah senjata dengan uang Helen.

Dari film ini perlu disadari bahwa Nitram adalah gambaran orang-orang bermasalah yang tak tahu harus berbuat apa lalu mencari solusi. Dari menit awal, Nitram tampak Depresif. Makin kelam karena pewarnaan film ini didominasi earthy tone.

Cerita yang terjadi di sepanjang film yakni kegagalan anak mengenal diri sendiri. Ketidakberdayaan ayah memimpin keluarga. Dan keputusasaan ibu mendidik satu-satunya buah hati. tak bersinar sendirian di film ini. 

Hikmah yang dapat diambil dari kejadian ini adalah pemerintahan telah memformat ulang kebijakan kepemilikan senjata. Sebuah pelajaran tentang fungsi anggota keluarga juga dipetik penonton. (jlo/jpnn)

Kisah penembakan masaal di Porth Arthur, Australia, diangkat ke layar lebar oleh sineas Justin Kurzel, dengan judul Nitram.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News