Film Seribu Bayang Purnama, Cerita Soal Realita Kehidupan Petani

Film Seribu Bayang Purnama, Cerita Soal Realita Kehidupan Petani
Syuting Film Seribu Bayang Purnama. Foto: Tim Yahdi Jamhur

jpnn.com, JAKARTA - Film Seribu Bayang Purnama siap turut meramaikan industri perfilman Tanah Air. Film yang disutradarai Yahdi Jamhur tersebut telah merampungkan proses pengambilan gambar dan tengah masuk dalam tahap pasca produksi.

Dalam film ini, Yahdi Jamhur berkolaborasi dengan penulis naskah yang dikenal menyajikan alur cerita kuat, Swastika Nohara.

Swastika sebelumnya dikenal sebagai penulis naskah untuk film Cahaya Dari Timur Beta Maluku, Tiga Srikandi dan Sampai Nanti, Hanna!.

Kali ini, keduanya berkolaborasi menyajikan film, yang menggambarkan permasalahan nyata dari kehidupan petani Indonesia.

Yahdi Jamhur mengaku sudah menaruh perhatian terhadap problematika kehidupan petani Indonesia.

Dia menjelaskan proses awal film ini berawal dari keterlibatan rumah produksi naungannya, Baraka Film saat membuat sebuah konten di daerah Nekus, NTT.

"Saat itu, kami melihat dari dekat apa saja yang harus dilalui oleh petani untuk bisa memulai produksi, ini membuat saya tergerak untuk bisa menuangkan itu pada media film," kata Yahdi Jamhur saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.

Seribu Bayang Purnama mengisahkan kehidupan petani yang dijerat utang tengkulak dan mahalnya harga pupuk.

Film Seribu Bayang Purnama, berkisah tentang problematika kehidupan petani di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News