Film 'Siti' Disambut Baik di Festival Film Indonesia di Melbourne

"Yang menarik karena filmnya dalam bahasa Jawa. Meski kita tidak mengerti tapi kita jadi merasakan langsung seperti apa kehidupan warga di pedesaan," ujar Dara Maharani, salah satu mahasiswa Indonesia di Melbourne.
Film Siti pernah diputar di Festival Film Singapura di tahun 2014. Di tahun yang sama, film ini pun mendapat kehormatan untuk diputar di Festival Film Internasional yang digelar di Rotterdam dan Festival Film Asia Jogja-netpac.
Film produksi Fourcolors Films ini mengangkat cerita Siti yang mengasuh anak dan ibu mertuanya, di saat suaminya yang dulu pernah menjadi nelayan, mengalami lumpuh sehingga harus berbaring di tempat tidur. Siti memiliki pilihan yang sulit saat bertemu dengan seorang polisi yang mencintainya. Ia dihadapkan untuk tetap mengurus dan menjadi tulang punggung keluarganya, atau mencoba kehidupan lain dengan polisi tersebut.
Film Siti besutan sutradara Eddie Cahyono diputar di hari kelima Indonesian Film Festival (IFF) 2015, yang digelar di Melbourne. Para pencinta film
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya