Film Tentang Menstruasi Menangi Piala Oscar
Menstruasi bisa akhiri pendidikan
Ketika perempuan tak memiliki akses ke produk sanitasi seperti tampon dan pembalut, mereka dipaksa untuk menggunakan alternatif yang tak higienis untuk menyerap darah menstruasi, kadang-kadang menggunakan kain kotor, dedaunan, koran, dan abu.
Ini membuat mereka terpapar terhadap infeksi dan menciptakan perasaan malu atas apa yang merupakan fungsi tubuh alami.
Menurut The Pad Project, anak perempuan sering dipaksa untuk tidak bersekolah saat mereka sedang menstruasi, yang kadang-kadang bisa berarti kehilangan satu minggu masa sekolah setiap bulannya.
Semakin sering masa sekolah yang terlewat, semakin besar kemungkinan para gadis ini akan tertinggal dan putus sekolah sepenuhnya.
"Secara budaya di banyak wilayah di India, menstruasi masih dipandang kotor dan tak suci," tulis akademisi Suneela Garg dan Tanu Anand dalam sebuah penelitian tentang mitos menstruasi di India.
"Tabu seputar menstruasi mengecualikan perempuan dan anak perempuan dari banyak aspek kehidupan sosial dan budaya."
Photo: Berton (kiri) dan Zehtabchi menerima Piala Oscar untuk kategori film pendek documenter terbaik. (AP: Chris Pizzello)
Zehtabchi dan produser Melissa Berton ingin mengubah tren yang tidak menguntungkan ini.
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa