Film Tentang Menstruasi Menangi Piala Oscar
Menstruasi bisa akhiri pendidikan
Ketika perempuan tak memiliki akses ke produk sanitasi seperti tampon dan pembalut, mereka dipaksa untuk menggunakan alternatif yang tak higienis untuk menyerap darah menstruasi, kadang-kadang menggunakan kain kotor, dedaunan, koran, dan abu.
Ini membuat mereka terpapar terhadap infeksi dan menciptakan perasaan malu atas apa yang merupakan fungsi tubuh alami.
Menurut The Pad Project, anak perempuan sering dipaksa untuk tidak bersekolah saat mereka sedang menstruasi, yang kadang-kadang bisa berarti kehilangan satu minggu masa sekolah setiap bulannya.
Semakin sering masa sekolah yang terlewat, semakin besar kemungkinan para gadis ini akan tertinggal dan putus sekolah sepenuhnya.
"Secara budaya di banyak wilayah di India, menstruasi masih dipandang kotor dan tak suci," tulis akademisi Suneela Garg dan Tanu Anand dalam sebuah penelitian tentang mitos menstruasi di India.
"Tabu seputar menstruasi mengecualikan perempuan dan anak perempuan dari banyak aspek kehidupan sosial dan budaya."
Photo: Berton (kiri) dan Zehtabchi menerima Piala Oscar untuk kategori film pendek documenter terbaik. (AP: Chris Pizzello)
Zehtabchi dan produser Melissa Berton ingin mengubah tren yang tidak menguntungkan ini.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata