Filmkan Momen Bunuh Diri Demi Kuak Misteri Kematian

Filmkan Momen Bunuh Diri Demi Kuak Misteri Kematian
Filmkan Momen Bunuh Diri Demi Kuak Misteri Kematian
Lantaran begitu mengerti ketakutan pria yang sangat bergantung kepada oksigen dan alat bantu pernapasan itulah, Mary lantas mengabulkan permintaan sang suami untuk mencabut slang penopang hidupnya. ''Sejak kami berkenalan saat usia kami 20-an, saya sudah bisa memahami bahwa dia akan menempuh langkah ini saat dihadapkan kepada situasi yang demikian,'' ujarnya, seperti dikutip Daily Mail.

Demi mendapatkan film yang baik, pasangan tersebut sengaja menemui Zaritsky. Mereka dipertemukan Klinik Dignitas di Swiss. ''Kali pertama melihat film John Zaritsky, saya yakin, Craig akan mendapatkan rekaman yang terbaik,'' kata Mary. Rencananya, film berjudul Right to Die tersebut disiarkan dalam tayangan Sky Real Lives pada pukul 20.00 waktu setempat.

Mary yang sadar film itu akan mengundang kontroversi sengaja meminta kru film merekam setiap detik momen terakhir Craig. Tujuannya, masyarakat luas pun bisa menjadikan itu pengalaman berharga untuk mereka sendiri. ''Saya hanya meminta waktu sendiri sekitar 30 menit setelah suami saya dinyatakan meninggal. Saya butuh meluapkan kesedihan dalam tangisan dan saya tidak mau ada orang lain,'' tuturnya.

Kepada media Inggris, Mary membela keinginan sang suami itu sebagai suatu hal yang logis. ''Dia yakin, setiap orang punya hak untuk mengatur kematian sendiri. Bahkan, ajaran agama sekalipun tidak bisa melarang,'' paparnya.

LONDON - Lazimnya orang yang merasa ajal segera datang menjemput, Craig Ewert menulis wasiat. Tapi, pesan terakhir yang diwariskan kepada istrinya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News