Filosofi di Balik Batik Kawung Pekalongan untuk Menko Airlangga

"Batik Kawung memiliki makna dan harapan agar Pak Airlangga menjadi pemimpin yang dapat mengayomi masyarakatnya," ungkapnya.
Untuk diketahui, Perada Batik Pekalongan merupakan salah satu pelaku industri batik yang masih tetap bertahan di masa pandemi. Meskipun sempat terdapat pengurangan jumlah pengrajin dari 400 menjadi 80 pengrajin, usaha yang berdiri sejak 2011 ini tetap bertahan dan berproduksi. Menurut pengakuan Syamsul kuncinya adalah adaptasi terhadap situasi dan inovasi untuk membuka peluang.
Nilai ekspor Batik Indonesia pada semester I tahun 2020 mencapai USD 21,54 juta dengan negara yang menjadi pasar utama antara lain Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. Melihat potensi yang sangat besar, Pemerintah sebagaimana disampaikan Menko Airlangga berupaya membuka pasar-pasar baru pada skala global.
Upaya ini diyakini dapat membantu kembali meningkatkan kinerja industri batik nasional di tengah dampak pandemi sekaligus berkontribusi memulihkan perekonomian.
Berkunjung ke Kota Pekalongan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyempatkan diri meninjau sentra penjualan batik tulis di Krapyak Kidul, Pekalongan Utara, Kamis (16/9)
Redaktur & Reporter : Adil
- Program Desalinasi Gubernur Jateng Berhasil, 250 KK di Pekalongan Menikmati Air Minum Gratis
- Optimisme Airlangga soal Ekonomi Indonesia di NEO 2025
- Menko Airlangga Bertemu Menteri Lombard di Prancis, Bahas Kerja Sama Perdagangan, Investasi, & Energi
- Dokter Ayu Tampil Elegan dan Berbudaya dengan Batik Sasirangan
- Menko Airlangga Ajak Kampus Berperan Aktif Mendukung Agenda Hilirisasi
- TNI AL Mengevakuasi 2 Orang Korban Terdampak Tanah Longsor di Pekalongan