Filosofi di Balik Rabu Pon, Hari Favorit Presiden Jokowi untuk Umumkan Keputusan Besar

"Dalam konteks politik yang dipimpin oleh Jokowi, saya melihat [kualitas] itu ingin ditularkan kepada siapapun, dalam konteks ini bawahannya, para menteri, koalisi dan lain-lain yang ingin beliau ajak bekerja bersama-sama."
Kebudayaan Jawa juga memiliki pengaruh yang luas, termasuk terhadap bagaimana Jokowi berpolitik.
Tidak dapat dipungkiri, Jokowi sangat populer di kalangan pemilih di Jawa, yang mewakili sekitar 60 persen suara nasional.
Pada pemilu 2019, Jokowi meraih suara terbanyak di empat provinsi Jawa.
Menurut Dhoni, sang presiden "sangat dominan di Jawa."
"Saya kira beliau sangat menyadari itu, sangat menganggap bahwa kebudayaan Jawa ini menjadi bagian yang penting dari strategi politik," katanya.
Dr Sri Margana, peneliti sejarah Universitas Gadjah Mada, mengatakan budaya Jawa Jokowi sangat terlihat dari caranya menghadapi "lawan-lawannya."
Menurutnya, orang Jawa cenderung "anti-konflik" dan dalam kasus Jokowi misalnya, ia memilih untuk mengangkat Jusuf Kalla dan Ma'ruf Amin menjadi Wakil Presiden, meski awalnya mereka tidak sependapat.
Bagi masyarakat Jawa, hari ini bukanlah Rabu biasa, melainkan Rabu Pon. Apa yang membuatnya istimewa?
- Sespimmen Menghadap ke Solo, Pengamat: Upaya Buat Jokowi Jadi Pusat Perhatian Publik
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- Matahari Kembar
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'