Filsafat Sains

Filsafat Sains
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - AWALNYA dari diskusi yang diselenggarakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pusat. Temanya: Berkhidmat pada Sains.

Waktu itu Covid-19 baru saja melanda (juga) Indonesia. Banyak orang yang masih abai pada peringatan bahayanya pandemi itu. Termasuk yang menggunakan alasan agama: mati itu di tangan Tuhan.

Penulis terkemuka, AS Laksana, mengomentari panjang diskusi itu. Yang kemudian menjadi polemik hebat yang sangat serius. Yang melibatkan puluhan ahli filsafat. Orang seperti Romo Fransisco Budi Hardiman turun tangan.

Baca Juga:

Media tempat polemik itu: Facebook. AS Laksana yang memulai.

Ia menulis naskah 2.500 kata itu di akun Facebook-nya. Yang kemudian ditanggapi para ahli filsafat itu di situ juga. Inilah untuk kali pertama polemik serius dilakukan di Facebook. Ilmuwan filsafat, pastor Katolik, ustadz, dan guru besar adu argumentasi filsafat di situ.

Tentu Facebook harus berterima kasih pada mereka: citra Facebook tidak lagi hanya untuk para penggosip.

Baca Juga:

Di antara tokoh filsafat itu muncul satu nama baru. Tidak dikenal di persilatan filsafat.

Namanya juga hanya satu kata: Taufiqurrahman. Doktor dari manakah ia?

Sesekali bukalah Facebook bukan untuk mencari siapa selingkuh dengan siapa. Perdebatan antara filsafat dan sains memang terus hangat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News