Final EURO 2024 dan Stadion Megah dengan Sejarah Kelam Nazi

Final EURO 2024 dan Stadion Megah dengan Sejarah Kelam Nazi
Olympiastadion, Berlin. Foto: Michael Sohn/AP

Namun, Olimpiade tersebut juga memberikan kemenangan propaganda bagi Nazi Jerman. Negara ini memenangi lebih banyak medali dibandingkan negara lain dan menunjukkan kepada dunia gambaran perdamaian dan toleransi yang diinginkan oleh Hitler dan rekan-rekannya.

"Ini bisa dibilang merupakan kasus pencucian olahraga besar pertama di dunia," bunyi kupasan awak AP News.

Olympiastadion dihiasi dengan ratusan bendera Nazi untuk Olimpiade tersebut, dan sebuah swastika menghiasi salah satu dari dua menara yang memegang cincin Olimpiade di atas pintu masuk. Swastika dihapus pada 1945.

Anggota SA paramiliter Nazi, umumnya dikenal sebagai Brownshirts, diperintahkan untuk menghentikan serangan mereka terhadap orang Yahudi selama Juli dan Agustus 1936. Nazi sudah mengusir atlet Yahudi dari olahraga Jerman dan hanya ada dua orang yang dianggap setengah Yahudi oleh Nazi yang diizinkan berkompetisi di tim Jerman –pemain anggar Helene Mayer dan pemain hoki Rudi Ball.

Final EURO 2024 dan Stadion Megah dengan Sejarah Kelam NaziFoto: Michael Sohn/AP Photo, File

“Hal itu dilakukan untuk mencoba membungkam para kritikus,” kata Ryan Balmer, seorang pemandu wisata dengan gelar sarjana sejarah dan sastra modern yang telah tinggal di Berlin sejak 2008.

Olympiastadion dan Lapangan Olahraga Reich rusak akibat perang, meskipun stadion tersebut relatif aman dibandingkan dengan kehancuran yang ditimbulkan oleh pembom Sekutu di wilayah yang lebih sentral di Berlin.

Banyak bangunan yang masih bertahan digunakan kembali dan ikonografi Nazinya dihilangkan.

Arena final EURO 2024, Olympiastadion, Berlin, jatuh ke tangan Inggris setelah kota itu terbagi antara empat kekuatan yang menang perang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News