Final Kedua, Penarol Tanpa Beban
Rabu, 22 Juni 2011 – 23:17 WIB
"Penuh motivasi, tapi juga kami menanggung tanggung jawab yang besat. Terkadang kami tidak mampu mengatasinya, bukan karena kami tim yang buruk, melainkan karena kami menghadapi klub yang hebat," ungkap Aguirre.
Baca Juga:
Tidak beda dengan pertemuan pertama mereka, kali ini Santos kembali menjadi favorit. Apalagi bermain di hadapan publik sendiri di Pacaembu. Santos berambisi mengulang kejayaan mereka ketika era Pele, di mana mereka juara pada edisi 1960 dan 1962.
Meski lebih diunggulkan, tapi Santos patut waspada. Pasalnya, untuk mencapai final, Penarol menghadapi lawan-lawan yang tangguh. Mereka mengandaskan klub Brazil Internacional pada babak 16 besar, kemudian menyingkirkan klub Chile Universidad Catolica di perempat final, dan laju ke final setelah melewati hadangan klub Argentina Velez Sarsfield.
Kedua tim juga punya sejarah bersua di final pada 1962. Ketika itu, Santos menang 2-1 pada first leg di Estadio Centenario dan kemudian Santos malah kalah 2-3 pada second leg di Estadio Vila Belmiro. Terpaksa, laga dilanjutkan dengan playoff di Stadion El Monumental yang dimenangkan Santos 3-0.
MONTEVIDEO - Penarol memang punya reputasi hebat di Copa Libertadores. Klub asal Uruguay tersebut sudah lima kali menjuarai turnamen antarklub paling
BERITA TERKAIT
- Setelah Mengalahkan Timnas Indonesia, Bintang Filipina Dilepas Madura United
- MilkLife Soccer Challenge Sukses Tumbuhkan Minat Siswi Rangkai Mimpi Jadi Bintang Sepak Bola Masa Depan
- Madrid Menang 4-2 Atas Sevilla, Geser Barcelona dari Posisi 2 Klasemen Sementara
- MotoGP: Baru Gabung Ducati Lenovo, Marc Marquez Sudah Merasakan Tekanan
- Jay Idzes: Suporter Timnas Indonesia Ada di Level Berbeda
- PSBS Biak Tengah Dijauhi Dewi Fortuna