Final Sepak Bola PON XXI Jatim vs Jabar, Pelatih Aceh Minta Maaf, Fakhri Husaini Sedih
Hilangnya pemain kunci bertahan, kata Rasiman, sudah di analisisnya, sehingga dia menarik Refiansyah untuk membantu pertahanan meskipun tidak berjalan sempurna. “Saya menghargai pemain yang sudah bekerja keras,” kata Rasiman.
Di sisi lain, terkait gol kedua Jatim, kata dia, bukan karena kesalahan pertahanan, melainkan akibat konsentrasi para pemain hilang ketika wasit tidak meniup peluit pelanggaran yang terjadi di garis pertahanan Jatim.
"Gol kedua saya rasa semua pemain konsentrasinya hilang karena seharusnya menurut saya itu kartu kuning, tetapi tidak dianggap pelanggaran," ujar Rasiman.
Sementara itu, Pelatih Jatim Fakhri Husaini bersyukur atas kemenangan melawan tuan rumah malam ini, semuanya berkat antusiasme yang tinggi dan kekompakan para pemain.
"Mereka layak masuk ke final, dan kami betul-betul berkonsentrasi untuk meraih emas pada PON Aceh-Sumut ini," katanya.
Selain itu, dirinya juga memuji kepemimpinan wasit yang memimpin laga malam.
Dia bersyukur setelah kontroversi laga Aceh vs Sulteng ada respons cepat dari PSSI, jika tidak mungkin terjadi pada pertandingan ini.
"PSSI bagus merespons cepat kasus pertandingan kemarin (Aceh-Sulteng), kalau nggak ada kasus kemarin itu mungkin kejadiannya hari ini," ujar Fakhri Husaini.
Final sepak bola putra PON XXI 2024 mempertemukan Jatim vs Jabar, Fakhri Husaini sedih, pelatih Aceh meminta maaf.
- Debat Kandidat Pilgub Aceh Ricuh, Ini yang Terjadi
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- UMKM Binaan BSI Tembus Pasar Global, Dapat Order Puluhan Ton