Firaun
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Perjanjian damai dengan Israel selalu membawa ongkos mahal. Meski demikian Amerika tidak pernah lelah mencobanya dengan segala risiko. Para pemimpin Arab pun berusaha mencoba meskipun tahu risikonya sangat besar.
Presiden Donald Trump mencoba peruntungannya untuk mendamaikan Israel dengan negara-negara sekitarnya. Ia mengutus menantunya, Jared Kushner yang keturunan Yahudi, untuk menjadi mediator dan negosiator. Kushner berhasil myakinkan Uni Emirat Arab dan Bahrain untuk berdamai dengan Israel.
Trump mendapat kredit besar dari perdamaian ini. Perdamaian ini disebut sebagai ‘’Abraham Accord’’ atau ‘’Perdamaian Ibrahim’’. Nama ini dipilih untuk merujuk pada Nabi Ibrahim yang menjadi ‘’Bapak Para Nabi’’ dan ‘’Bapak Monoteisme’’ yang menjadi cikal bakal agama Yahudi, Nasrani, dan Islam.
Nama itu terlihat bagus dan indah, tetapi menyimpan berbagai risiko sebagaimana perjanjian Camp David yang diprakarsai oleh Carter. Bagi negara barat perjanjian damai dianggap sebagai kemajuan, tetapi bagi kalangan Islam militan di Timur Tengah hal itu dianggap kemunduran dan kekalahan.
Kali ini, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mencoba peruntungan dalam upaya mendamaikan Timur Tengah.
Biden mengunjungi Israel dan kemudian Arab Saudi.
Biden dikecam karena dianggap menjilat ludah ketika harus mengalah dan bertemu dengan Pangeran Muhammad bin Salman (MBS), yang sekarang menjadi penguasa de facto Arab Saudi.
Di mata Barat, MBS punya dua wajah yang bertentangan.
Firaun menjadi simbolisasi penguasa diktator dan otoriter sekaligus zalim. Membunuh Firaun berarti peruwujudan jihad melawan kezaliman.
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Kualifikasi Piala Dunia 2026: Erling Haaland cs Menolak Tanding Lawan Israel
- Kunjungi Markas PBB, Fraksi PKS DPR Perjuangkan Nasib Anak-Anak Gaza Korban Agresi Israel
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- 26 Kontainer Bantuan Kemanusiaan RI untuk Palestina Tertahan di Rafah
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya