Firli Bahuri Harap kader NU Tak Terseret Kasus Korupsi

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengharapkan tidak ada kader dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang terlibat praktik-praktik tindak pidana korupsi.
Hal itu disampaikan Firli Bahuri usai menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi dengan PBNU di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (19/4).
Firli menyampaikan KPK telah mengedukasi masyarakat sebagai strategi pencegahan dengan perbaikan sistem.
KPK berharap PBNU juga ikut serta dalam perbaikan sistem untuk memberantas korupsi.
"Dalam kesempatan ini, KPK di samping telah melakukan kegiatan pendidikan masyarakat, kami pun juga membangun strategi pencegahan, yaitu perbaikan sistem. Ini pun bisa dilibatkan rekan-rekan dari PBNU untuk perbaikan sistem supaya tidak ada celah dan kesempatan melakukan korupsi," ujar Firli dalam sambutannya, Senin (19/4).
Eks Kabaharkam Polri itu mengharapkan PBNU bisa menjadi motor pendidikan agar semua pihak menghindari korupsi.
"Dan saya juga berharap, kami semua berharap seluruh pengurus PBNU tidak ada yang terlibat dari praktik-praktik korupsi," imbuhnya.
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Ketua KPK Firli Bahuri dan Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf bertempat di Aula Gedung Juang Merah Putih KPK pada Selasa (19/4).
Ketua KPK Firli Bahuri mengharapkan kader Nahdlatul Ulama menghindari praktik korupsi.
- KPK Periksa Roby Tan dalam Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan IT
- KPK Tetapkan 5 Tersangka Korupsi Kredit LPEI, Kerugian Rp11,7 Triliun
- Usut Kasus Pajak, KPK Panggil Bos PT Wildan Saskia Valasindo dan Bahari Buana
- KPK Absen Sidang Praperadilan, Pengacara Hasto: Semoga Ini Bukan Akal-akalan
- KPK Panggil Ferry S Indrianto terkait Kasus Korupsi Barang dan Jasa Perkeretaapian
- Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo Bukti Narasi Menjadi Nyata