Firli Bahuri Harap kader NU Tak Terseret Kasus Korupsi

Firli menyambut baik kerja sama antara KPK dan PBNU ini dalam rangka memperkuat upaya-upaya pemberantasan korusi yang melibatkan seluruh pihak.
“Hari ini penting dalam perjalanan sejarah Indonesia, di mana KPK menggandeng PBNU untuk merencanakan ide bersama dalam pemberantasan korupsi. Pasukan antikorupsi kini bertambah dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini,” kata Firli.
Mantan Kapolda Sumatera Selatan itu juga menyampaikan kerja sama dengan PBNU sudah dilakukan sejak lama.
”KPK dan PBNU ini telah banyak melakukan kerja sama, dari kegiatan Training of Trainer (TOT) ulama PBNU yang bertujuan untuk mendorong penerapan nilai-nilai antikorupsi di pesantren, hingga pembuatan buku Khotbah Anti Korupsi,” kata Firli.
Firli menjelaskan berbagai kerja sama tersebut bersifat formal maupun informal, baik di skala nasional maupun lokal. Begitu juga di tingkat kepengurusan pusat maupun pesantren di berbagai daerah.
Nota kesepahaman itu mencakup pendidikan dan pelatihan antikorupsi, pengkajian, pembangunan budaya antikorupsi atau integritas, narasumber, pengembangan materi atau konten antikorupsi, dan lingkup lainnya sesuai kesepakatan para pihak.
Sementara itu, Gus Yahya mengharapkan jajaran pengurus pusat dan cabang, serta warga NU nantinya bisa mendapatkan pelatihan, penyuluhan, dan pendidikan pencegahan korupsi.
Yahya juga menuturkan korupsi sebagai perbuatan yang tidak baik, harus kita berantas bersama.
Ketua KPK Firli Bahuri mengharapkan kader Nahdlatul Ulama menghindari praktik korupsi.
- Febri Nilai Dakwaan Terhadap Hasto Menyimpang dari Fakta Hukum
- Usut Kasus CSR BI, KPK Periksa 2 Anggota DPR dari Nasdem
- KPK Panggil Billy Beras Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
- Pembayaran Vendor Proyek Retrofit PLTU Bukit Asam Dieksekusi Perusahaan Hengky Pribadi
- Pelapor Klaim Miliki Bukti Kuat Dugaan 4 Kasus Korupsi Jampidsus
- Jadi Kuasa Hukum Hasto, Febri Diansyah Bongkar 4 Poin Krusial di Dakwaan KPK