Firman: Seharusnya Saya yang di Pesawat Lion Air JT610 Itu
Namun, Ferdi bersikeras berangkat karena merasa itu adalah tugasnya. ”Pak Ferdi memang tugasnya di bagian dokumen. Seharusnya saya yang di pesawat itu, saya yang jadi korban,” katanya dengan suara bergetar.
Firman pun bertekad setiap hari akan menunggui proses identifikasi di RS Polri. Walaupun tim DVI Polri menargetkan identifikasi baru bisa selesai empat hingga delapan hari ke depan. Sebab, hingga kemarin belum ada keluarga Ferdi yang bisa datang ke RS.
Sementara itu, suasana duka juga membayangi crisis center korban Lion JT610 di halaman Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Keluarga korban yang baru mendarat di bandara tersebut langsung menuju lokasi crisis center yang terletak di halaman bandara.
Misalnya Mariana yang datang tergopoh-gopoh sambil menangis menuju tempat informasi dan pendataan sore (sekitar pukul 15.30) kemarin. Dia langsung menanyakan kabar putranya, Muhammad Nasir. Perempuan dari Aceh Selatan itu tak henti-henti menangis. Dia seolah masih belum percaya kabar duka yang menyelimuti keluarganya. ”Anak saya, Pak. Anak saya. Bawa pulang anak saya, Pak,” pinta Mariana berurai air mata.
Perempuan paro baya tersebut sempat memukul-mukul meja seolah melampiaskan kekesalan. Dua perempuan di sampingnya berupaya menenangkan Mariana sambil menyeka air mata yang terus meleleh. Meski dua perempuan itu juga ikut terisak.
Kesedihan Mariana terasa begitu dalam. Sekeras apa pun upaya untuk menenangkan Mariana seolah tak mempan. ”Aneuk lon sabo nyang agan (anak laki-laki saya satu-satunya, Red),” ujar Mariana dalam bahasa Aceh. ”Tempat saya mengadu. Kalau saya sakit, siapa yang nanti merawat saya?” imbuh dia masih diiringi tangis.
Dari informasi Yuliani, kerabat Mariana, Nasir adalah anak pertama di antara empat bersaudara. Dua adik bungsunya kembar, Fitra dan Fitri. Nasir yang berusia 29 tahun sudah menikah dengan Dian Daniati dan dikaruniai seorang anak bernama Dafi.
Sebelum menjadi korban insiden Lion Air, Nasir sempat berpesan kepada keluarga besarnya di Aceh untuk berkumpul bersama di Jakarta. ”Keinginan dia mungkin berhasil. Tapi, ternyata begini caranya. Warga dari Aceh Selatan yang tinggal di Jakarta pada ke sini semua,” katanya.
Sebelum menjadi korban insiden Lion Air JT610, Nasir sempat berpesan kepada keluarga besarnya di Aceh untuk berkumpul bersama di Jakarta.
- Mulai 20 November 2024, Lion Air Buka Rute Palembang - Denpasar
- Cuaca Buruk, Lion Air Tujuan Bengkulu Dialihkan ke Palembang
- Dunia Hari Ini: Lion Air Ikut Hentikan Pengoperasian Boeing 737-9 Max
- Penumpang Mengeluhkan Layanan Penerbangan Jayapura-Manokwari, Lion Air Bilang Begini
- Mengeluhkan Layanan Lion Air, Doli Bilang Rakyat Menderita
- Gitar Band Soegi Bornean Diduga Pecah di Bagasi Maskapai Lokal ini