Fisik Anand Krishna Melemah
Setelah Tiga Minggu Mogok Makan
Rabu, 23 Maret 2011 – 06:55 WIB
JAKARTA - Aksi mogok makan Guru Spiritual Anand Krishna memasuki pekan ketiga. Kondis fisik pria yang terjerat kasus dugaan pelecehan seksual itu semakin melemah. Anand terus mendapatkan perawatan intensif di Ruang ICU Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, sejak hari Kamis (17/3) silam. Hingga kemarin (22/3) Anand belum boleh dijenguk kecuali hanya oleh keluarga dan kerabat terdekat. Secara terpisah, tim kuasa hukum Anand Krishna yang diketuai pengacara senior Otto Hasibuan mengayatakan telah mengajukan surat-surat ke PN Jakarta Selatan. Surat itu berisi permintaan agar Ketua PN Jakarta Selatan mengganti Ketua Majelis Hakim yang menangani perkara tersebut. Kedua, meminta agar hakim tersebut diproses adalah hal pelanggaran kode etik."Hakim memang berwenang memutuskan penahanan tapi tidak boleh sewenang-wenang seperti ini," tegas Otto.
"Kondisinya membaik. Tapi, beliau masih melanjutkan mogok makan," ujar putra Anand Krishna, Prashand Gangtani, di Jakarta kemarin. Aksi mogok makan itu dilakukan Pemilik Yayasan Anand Ashram tersebut sebagai protes terhadap majelis hakim pada persidangan, Rabu (9/3) silam. Hingga saat ini Pemilik Yayasan Anand Ashram ini hanya mendapat asupan nutrisi melalui infus. Awalnya, Anand pingsan saat persidangan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Tapi kemudian dia dipindahkan ke Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur. "Hanya minum air putih dan infus," kata Prashand.
Baca Juga:
Protes itu dilakukan menyikapi Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang menetapkan surat perintah penahanan Anand pada 9 Maret lalu. Sejak saat itu, Anand tepaksa harus ditahan di Rumah Tahanan Cipinang.
Baca Juga:
JAKARTA - Aksi mogok makan Guru Spiritual Anand Krishna memasuki pekan ketiga. Kondis fisik pria yang terjerat kasus dugaan pelecehan seksual itu
BERITA TERKAIT
- Warga Diimbau Waspada, Gunung Lewotobi Kembali Erupsi
- Ketum Ajak Alumni Pesantren Persis Gaungkan Kolaborasi dan Silaturahmi
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik