Fisikawan Sepakati Big Bang Theory
Kamis, 11 September 2008 – 10:44 WIB

Fisikawan Sepakati Big Bang Theory
Apa sebetulnya yang terjadi di terowongan LHC? Di ruang khusus tertutup rapat itu para ilmuwan melarikan partikel proton sampai mendekati kecepatan cahaya dan berkeliling terowongan 27 km sebanyak 11 ribu kali per detik. Kondisi kecepatan setinggi itu berkorelasi dengan temperatur yang sangat tinggi, yang diperkirakan mirip keadaan alam semesta pada saat baru lahir.
Baca Juga:
Pada tahap awal, dicoba dulu searah jarum jam. Setelah itu dilarikan proton pada arah berlawanan jarum jam. Proton-proton yang lintasannya berlawanan itu kemudian ditabrakkan sehingga pecah berantakan. Tumbukan itu menghasilkan energi yang direkam oleh alat pendeteksi pada titik-titik tertentu sepanjang terowongan.
Kini, para ilmuwan memelototi seluruh detektor untuk menemukan partikel paling eksotis, yaitu ”Partikel Higg Boson”. Peter Higgs asal Skotlandia, pada 1964, berpendapat bahwa materi pertama yang terbentuk di ruang angkasa tidak memiliki berat di awal pembentukan alam semesta. Namun, seiring bertambahnya waktu, materi semakin besar massanya. Partikel awal itulah yang kemudian disebut Partikel Higg Boson yang populer disebut dengan ”Partikel Tuhan”. Ilmuwan menamainya demikian untuk meledek Higgs yang menganut paham atheis.
Meskipun dilakukan dengan fasilitas spektakuler, pembuatan versi mini big bang di LHC oleh CERN sudah mengundang kontroversi sejak dibangun pada 2003. Padahal, proyek ambisius itu didanai secara patungan oleh 20 negara Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang.
JENEWA - Mimpi para ilmuwan selama dua dasawarsa menjadi kenyataan. Melalui eksperimen Badan Riset Nuklir Eropa (CERN), Rabu (10/9), sekitar 7.000
BERITA TERKAIT
- Prabowo Berencana Evakuasi 1.000 Warga Palestina ke Indonesia
- Sibuk Bela Palestina, Puluhan Mahasiswa Asing Diusir dari Amerika
- Permalukan Trump, Iran Tegaskan Ogah Berunding Langsung dengan Amerika
- Sesumbar, Donald Trump Klaim AS Lakukan Perundingan Langsung dengan Iran
- OKI Tuntut Penyelidikan Terkait Pembunuhan Pekerja Kemanusiaan di Gaza
- Demo di Akhir Pekan, Ribuan Warga Amerika Kecam Persekutuan Elon Musk & Donald Trump