FITRA: Anggaran Pendidikan Diskriminasi
Kamis, 27 Oktober 2011 – 11:37 WIB
JAKARTA - Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran (FITRA) menilai, Pemerintah Presiden SBY tidak adil dan sangat diskriminasi dalam menerapkan kebijakan anggaran pendidikan untuk masyarakat. Pasalnya, pendidikan untuk sekolah “orang-orang kaya” atau Sekolah Dasar Bertaraf Internasional (SBI/RSBI), pemerintah menyediakan alokasi anggaran Rp306 juta, untuk satu sekolah. Sedangkan, pendidikan "orang-orang miskin" atau Sekolah Dasar Bertaraf Nasional, pemerintah hanya menyediakan alokasi anggaran untuk satu SD sebesar Rp216 juta. Dikhawatirkan, dengan kebijakan anggaran pendidikan diskriminasi ini menyebabkan Pemerintah Daerah (Pemda) berlomba-lomba ingin membuat sekolah yang bertaraf internasional (SBI/RSBI) agar mendapat alokasi anggaran berbentuk “block grant” dari pemerintah pusat.
Koordinator FITRA, Uchok Sky Khadafi mengatakan, dengan alokasi anggaran yang lebih besar untuk SBI/RSBI daripada Sekolah Standar Nasional mengakibatkan tidak akan ada lagi pemerataan mutu pendidikan di Indonesia.
Baca Juga:
"Yang akan terjadi adalah peningkatan mutu pendidikan bagi sekolah-sekolah standar internasional daripada sekolah-sekolah standar nasional lantaran kebijakan anggaran pemerintah SBY tidak berpihak kepada pemerataan mutu pendidikan yang adil," kata Uchok di Jakarta, Kamis (27/10).
Baca Juga:
JAKARTA - Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran (FITRA) menilai, Pemerintah Presiden SBY tidak adil dan sangat diskriminasi dalam menerapkan
BERITA TERKAIT
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut