FITRA Beber Potensi Mark Up Proyek Al Quran
Jumat, 29 Juni 2012 – 18:01 WIB
JAKARTA - Forum Indonesia untuk Tranparansi Anggaran (FITRA) menemukan adanya potensi mark up dalam proyek pengadaan Al Quran di Kementrian Agama (Kemenag) yang didanai APBN 2011 dan APNB Perubahan 2011. Potensi mark up itu karena adanya perubahan harga satuan dalam APBN 2011 dan APBN-P 2011.
Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi mengungkapkan, dalam APBN 2011 harga Al Quran hanya dipatok Rp 26.240 per buah. "Tetapi pada APBN Perubahaan 2011, harga satuan naik menjadi Rp.31.500 per buah," kata Uchok di Jakarta, Jumat (29/6).
Lebih lanjut Uchok memaparkan, Kemenag pada tahun 2011 melakukan pengadaan Al Quran sebanyak 225.045 eksemplar buah, dengan nilai kontrak Rp.4.5 miliar untuk APBN Murni tahun 2011. Sedangkan untuk APBN Perubahaan tahun 2011, pengadaan Al Quran sebanyak 653.000 buah dengan nilai kontrak sebesar Rp 20,5 miliar dari pagu anggaran APBN sebesar Rp 22,8 miliar.
Rinciannya, pengadaan mushaf besar Al Quran sebanyak 67.600 eksemplar dengan harga satuan Rp 26.240 per buah dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,7 miliar dari pagu anggaran APBN sebesar Rp 2.1 miliar. Kemudian ada pengadaan Al Quran saku sebanyak 10.000 buah dengan harga satuan Rp 25.420 yang nilai kontraknya sebesar Rp 254 juta dari pagu anggaran APBN sebesar Rp 310 juta.
JAKARTA - Forum Indonesia untuk Tranparansi Anggaran (FITRA) menemukan adanya potensi mark up dalam proyek pengadaan Al Quran di Kementrian Agama
BERITA TERKAIT
- Mentrans Pastikan Putra-Putri Papua Dapat Alokasi Khusus Beasiswa Patriot
- Lestarikan Bangau Bluwok, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Tanam 3.750 Mangrove di Pulau Rambut
- Ada Sayembara Berhadiah Rp 8 M Bagi yang Bisa Tangkap Harun Masiku, KPK Angkat Bicara
- Polda Metro Jaya Harus Berani Tuntaskan Kasus Firli Bahuri
- Kemendagri: Camat Dilatih Mengarahkan Perencanaan Desa
- Jumhur Sambut Gembira Presiden Prabowo Umumkan UMP Naik 6,5 Persen