Flexing
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Perilaku flexing para OKB sebenarnya berkebalikan dari orang perilaku orang kaya sungguhan. Orang kaya yang sesungguhnya tidak ingin menjadi pusat perhatian.
Prof Rhenald Kasali mengutip pepatah Inggris "poverty screams, but wealth whispers", kemiskinan berteriak, tetapi kekayaan berbisik.
Makin kaya orang-orang justru makin menginginkan privasi, tidak ingin menjadi pusat perhatian.
Orang-orang kaya baru sangat rentan terhadap perubahan sosial dan politik yang bisa membuat mereka kehilangan harta dan masuk penjara.
Triliuner Rusia, Roman Abramovich adalah contoh super crazy rich yang sekarang lagi pusing kepala karena seluruh kekayaannya diblokir di Eropa.
Abramovich menjadi salah satu OKB papan atas di dunia karena hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Abramovich membeli klub sepak bola Chelsea dengan kekayaannya itu.
Dia memiliki jet-jet pribadi super mewah dan rumah-rumah pribadi mahal di seluruh belahan Eropa. Perubahan politik akibat perang Rusia-Ukraina akan membuat Abramovich dimiskinkan karena kekayaannya disita atau dibekukan.
Di Indonesia sederetan anak-anak muda tiap hari flexing di media sosial memamerkan semua kekayaannya, mulai barang-barang branded sampai pesawat jet pribadi. Banyak yang bertanya-tanya dari mana uang mereka yang begitu banyak.
Sekarang ini di media sosial sedang musim flexing, yaitu pamer kekayaan. Mereka baru menyesal saat berstatus sebagai tersangka.
- Lestari Moerdijat: Tagar #KaburAjaDulu Otokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik
- Heboh Mak-Mak Bawa Celurit Kejar Petugas SPBU di Cinunuk Bandung
- Soal Rumor Putus dengan Pacarnya, Nikita Mirzani: Enggak Usah Urus Percintaan Gue
- Strategi Baru Komnas HAM Membangun Interaksi Publik Melalui Media Sosial
- Ratu Sofya Tanggapi soal Rumor Pernikahan dengan Cornelio Sunny
- Pemerintah Kebut Perancangan Aturan Pembatasan Media Sosial Berdasarkan Usia