Flu Afrika Musnahkan Seperempat Populasi Babi Dunia, Harga Daging Meroket
Serangan virus flu Afrika pada babi kini telah memusnahkan seperempat stok ternak ini di seluruh dunia. Akibatnya, harga daging babi di Australia sejauh ini melonjak lebih dari 40 persen.
Seorang pemilik restoran makanan China di Brisbane, Andy Yu, mengaku sangat bergantung pada pasokan daging babi berkualitas untuk kesuksesan bisnisnya.
"Kami banyak menggunakan daging babi setiap harinya. Hidangan kami sebagian besar dibuat dari daging babi," kata Yu kepada ABC.
Harga daging babi di sini telah mengalami kenaikan lebih dari 40. Namun Yu mengaku dia telah membayar lebih dari itu.
Photo: Pemilik restoran Golden Dunmpling Andy Yu mengaku keuntungannya makin tipis. (ABC National Regional Reporter: Caitlyn Gribbin)
Harga daging cincang dan usus babi kini telah meroket dan semakin mengurangi keuntungan usaha restoran Yu.
"Sudah naik dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu saya bisa membeli usus babi seharga $ 9 per kilo. Tahun harga usus saja sudah mencapai $17 per kilo (sekitar Rp 170 ribu)," jelasnya..
"Kami ini usaha kecil, bukan restoran besar. Keuntungan kami sangat tipis. Kondisi ini semakin mengurangi keuntungan kami," katanya.
Serangan virus flu Afrika pada babi kini telah memusnahkan seperempat stok ternak ini di seluruh dunia
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia