Flu Afrika Musnahkan Seperempat Populasi Babi Dunia, Harga Daging Meroket
Kamis, 12 Desember 2019 – 20:50 WIB
Photo: Pengamat Simon Quilty menjelaskan sulitnya mengisi kekurangan pasokan daging dunia akibat musnahnya 250 juta ekor babi. (ABC Wodonga: Ashlee Charlton)
Konsumsen di China yang kesulitan mendapatkan daging babi kini beralih ke daging ayam, domba, dan sapi.
Quilty memperkirakan, meskipun virus ASF belum masuk ke Australia, tapi konsekuensinya pada harga komoditas ini sudah mulai terasa.
"Harga daging di dunia sedang meningkat khususnya daging sapi tanpa lemak telah naik 40 persen dalam tiga bulan terakhir," jelasnya.
"Kenaikan ini akan berkelanjutan hingga lima tahun ke depan. Pasalnya, sulit untuk mengisi musnahnya sekitar 250 juta ekor babi sejauh ini (akibat virus ASF)," kata Quilty lagi.
Bagi pemilik restoran seperti Andy Yu, yang diperlukan ada solusi cepat.
"Saya berharap bisa normal kembali. Sehingga warga China bisa makan lebih banyak babi," ujarnya.
Photo: Harga menu makanan favorit China seperti Babi rebus diperkirakan akan mengalami kenaikan. (ABC National Regional Reporter: Caitlyn Gribbin)
Serangan virus flu Afrika pada babi kini telah memusnahkan seperempat stok ternak ini di seluruh dunia
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia