Flu Babi Muncul di Tiongkok, Akankah Jadi Pandemi dan Haruskah Kita Waspada?
Para peneliti mengatakan telah menemukan sebuah 'strain' (galur) atau jenis baru virus flu yang bisa berpindah dari babi ke manusia dan berpotensi jadi pandemi baru di China.
Laporan ini sudah menjadi berita utama di berbagai media selama beberapa hari terakhir.
Bagi ilmuwan, penemuan tersebut bagus karena ditemukan awal, sehingga dengan segera bisa membuat para pakar untuk membuat tes khusus untuk mengetahui lebih banyak mengenai virus tersebut.
Namun yang perlu juga dimengerti jika sejauh ini tidak ada bukti adanya penularan antar manusia dari jenis virus baru tersebut.
Di saat virus tersebut ditemukan di tubuh para peternak babi di China lewat tes antibodi yang dilakukan sebelumnya, belum ada bukti jika virus ini mematikan.
Apa yang sudah diketahui sejauh ini?
China sudah memiliki sistem pemantauan flu yang bagus di seluruh provinsinya.
Mereka memantau flu babi, burung dan manusia, karena seperti yang ditulis oleh peneliti mereka "pemantauan sistematis virus flu di babi penting sebagai peringatan dini dan persiapan kemungkinan pandemi berikutnya".
Dalam pemantauan terhadap flu babi dari tahun 2011 sampai 2018, para peneliti menemukan apa yang mereka sebut "genotype 4 (G4) dari flu burung Eurasian (EA) H1N1 yang barusan muncul."
Para peneliti mengatakan telah menemukan sebuah 'strain' (galur) atau jenis baru virus flu yang bisa berpindah dari babi ke manusia dan berpotensi jadi pandemi baru di China
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia