Flu Babi Tewaskan 3.917 Warga

Depkes: Tak Perlu Dikhawatirkan

Flu Babi Tewaskan 3.917 Warga
Foto: nilna.wordpress.com
Tjandra menjelaskan, pandemi virus H1N1 pada decade ini dinilai berbeda dengan pandemi pada 1918. Pada pandemi pertama, kata dia, serangan virus H1N1 terbagi dua gelombang. Namun, tidak demikian dengan pandemi kedua saat ini. Beberapa waktu lalu, WHO sempat meminta untuk mewaspadai gelombang dua serangan virus tersebut. "Namun yang terjadi penyebaran virus itu terus terjadi dan tidak ada gelombang kedua," jelas dia.

     

Tak hanya itu, serangan H1N1 di belahan bumi selatan seperti Australia sudah mulai berkurang. Saat ini, WHO mewaspadai penyebaran virus dengan cepat di belahan bumi utara. "Tapi kalau di sini (Indonesia, Red) perbedaan musim panas dan dingin kan tidak begitu terasa, sehingga tak begitu berpengaruh. Jadi, kapanpun itu kita antisipasi sejak awal," ungkap pria berkacamata itu.

     

Hingga kini, jelas Tjandra, jumlah korban meninggal flu babi di Indonesia baru 10 orang. Jumlah itu dinilai relatif kecil dibandingkan negara Asia lainnya. Secara keseluruhan, kasus flu babi di Indonesia mencapai 1.097 orang. "Tapi saat ini kita sudah tidak update datanya. Karena diatas 1.000, WHO tak merekomendasikan untuk menghitung kasusnya," terang dia. (kit)

JAKARTA- Baru-baru ini badan kesehatan dunia (WHO) merilis jumlah korban meninggal flu babi mencapai 3.917 di seluruh dunia. Sebanyak  431 di


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News