Flu 'Celeng' Makin Bikin Geleng-Geleng
Rabu, 15 Juli 2009 – 08:53 WIB
Selain itu, Depkes telah menyiapkan 100 RS rujukan yang tersebar di seluruh Indonesia. "Puskesmas juga kita kerahkan untuk membantu pencegahan," terangnya. Termasuk, melacak orang-orang yang kontak dengan penderita. Diagnosis di laboratorium juga terus dilakukan. Depkes juga rutin berkoordinasi dengan Depkes negara-negara lain. "Kami terus pantau berapa warga kita yang ada di luar negeri," ujarnya.
Baca Juga:
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Seperti, mencuci tangan dengan sabun. Apabila mengalami gejala influenza, segera kenakan masker. "Penderita sebaiknya tidak beraktifitas dulu dan segera periksakan ke dokter," ungkapnya.
Pakar flu burung dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Dr C.A. Nidom mengatakan, penyebaran virus H1N1 tidak dapat dicegah. Sebab, virus itu mewabah di seluruh dunia. Lantaran terus bertambah, Depkes seharusnya menambah laboratorium diberbagai daerah untuk mempercepat pemeriksaan suspect flu babi. "Sekarang ini pemeriksaan flu babi selalu dibawa ke Balitbangkes. Itu membutuhkan waktu lama. Sementara, ketika menunggu hasil pemeriksaan, apapun bisa terjadi," ujarnya. Depkes seharusnya lebih tanggap merespon persebaran H1N1.
Kendati demikian, Nidom mengatakan, masyarakat tak perlu terlampau panik. Sebab, virus H1N1 tak seganas H5N1 (flu burung). "Yang harus kita khawatirkan justru jika H1N1 dan H5N1 kawin," cetusnya. Depkes, kata Nidom, harus mewaspadai wilayah Jakarta, Tangerang dan sekitarnya. Sebab, banyak korban berjatuhan di wilayah itu. Disatu sisi, wilayah tersebut juga dinilai sarang virus H5N1. "Karena itu, persoalan ini perlu diantisipasi. Jika tidak, apa yang kita khawatirkan bisa saja terjadi. Yaitu, bergabungnya H1N1 dan H5N1," terangnya.
JAKARTA-- Penyebaran virus influenza A baru H1N1(flu babi) semakin tidak terbendung. Tiap hari, pertambahan kasus baru sekitar 20 pasien. Kemarin,
BERITA TERKAIT
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel, KPK: Kami Menghormati
- PERADI-SAI Serukan Salam Damai dan Persatuan ke Seluruh Advokat
- Wahai Honorer Lulus PPPK 2024, Senyum dong, Ini soal Gaji Perdana
- Kabar Gembira untuk Honorer Tua Gagal PPPK 2024 Tahap 1
- BMKG Pantau Bibit Siklon Tropis 97S, Wilayah Ini Wajib Waspada
- 5 Berita Terpopuler: Ide Terobosan Baru soal Seleksi PPPK, Hapuskan Diskriminasi di UU ASN, 90 Ribu Honorer Bakal Menggugat