Fluktuasi Indeks Berlanjut
Jumat, 06 Mei 2011 – 08:18 WIB
JAKARTA - Lagi-lagi indeks harga saham gabungan (IHSG) terselamatkan pada menit-menit terakhir sesi perdagangan. Itu terjadi berkat aksi beli masif yang dilakukan investor. Investor asing dan domestik melakukan koleksi beli setelah mendapat kepastian membaiknya bursa regional dan global.
Hanya saja, penguatan itu tidak menggaransi indek bergerak impresif pada lanjutan perdagangan hari ini. Itu karena penguatan hanya bersifat teknikal belaka. "Kami masih belum bisa memerediksi indeks bisa bergerak lincah. Apalagi, ini masuk akhir pekan," ungkap Jeff Tan, analis Sinarmas Sekuritas, ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (5/5).
Baca Juga:
Jeff Tan menyebutkan indeks akan bergerak melemah dengan dibayangi aksi profit taking. Hal itu akan memaksa indeks tertekan dengan kemungkinan lengser dari level psikologis 3.800. "Belum bisa lepas dari aksi profit taking jelang akhir pekan," imbuhnya. Indeks akan bergerak di kisaran support 3.797 dan resistence 3.827. Saham-saham yang bakal menulong indeks antara lain INTP, INDF, ITMG dan BSDE. "Indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat," tandas Purwoko Sartono, Research Analyst Panin Sekuritas.
Investor, sebut Purwoko, masih khawatir dengan volatilitas harga komoditas termasuk minyak mentah di pasar international. Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) soal pertumbuhan ekonomi 6,5 persen kurang mendapat respon pelaku pasar. Itu yang membuat indeks bisa bergerak secara gesit. "Indeks akan bergerak dikisaran support dan resistence 3795-3830 dengan saham pilihan BLTA, ITMG dan MAPI," tuturnya.
JAKARTA - Lagi-lagi indeks harga saham gabungan (IHSG) terselamatkan pada menit-menit terakhir sesi perdagangan. Itu terjadi berkat aksi beli masif
BERITA TERKAIT
- Ekspansi Berlanjut, Propan Raya Resmikan Inspiration Center ke-25
- LRT Jabodebek Gelar Apel Peringatan Bulan K3 Nasional 2025
- Mantap, Parfum Asal Indonesia Tembus ke Pasar Negeri Sakura
- Maksimalkan Potensi Bisnis Digital, Padang Toto Adidaya Tawarkan Solusi Kreatif
- Moratorium Sawit Hasilkan Kontribusi Ekonomi Rp 28,9 Triliun Pada 2045
- Danantara Bakal jadi Pilar Baru Ekonomi Nasional