Flyover Antasari-Blok M Tetap Hijau
Jumat, 14 Januari 2011 – 16:08 WIB
JAKARTA - Pembangunan flyover (FO) atau jalan layang non-tol Jalan Pangeran Antasari–Blok M, disebut akan tetap mempertahankan penghijauan di lingkungan sekitar. Kendati harus menebang sekitar 500 pohon berjenis angsana, namun segera digantikan dengan 9.670 pohon dari 16 jenis. Di antaranya adalah jenis pohon perdu, Khaya, Soga, Flamboyan, Yan Liu, Tanjung, Kenari, Trembesi, Spatudea dan Mahoni. Ribuan pohon yang akan ditanam untuk mempertahankan ruang terbuka hijau (RTH) itu, juga disebut sekaligus berfungsi sebagai taman interaktif. Pembangunan jalan layang non-tol Antasari-Blok M menggunakan konsep berwawasan lingkungan dan penghijauan. Bahkan ketika tiang beton dibangun, rencananya akan dibungkus dengan tanaman rambat, sehingga terkesan indah dan tidak kaku.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Ery Basworo mengatakan, pembangunan jalan layang non-tol Antasari-Blok M membutuhkan tiang pondasi jalan di sepanjang 4.846 meter. Jarak antartiang sendiri sekitar 40 meter. Sementara, pohon yang ada di posisi pembangunan jalan tumbuh dengan jarak 5-10 meter.
Baca Juga:
"Dengan jarak tiang pondasi jalan layang yang cukup panjang itu, dibandingkan dengan jarak pohon yang tumbuh, maka tidak semua pohon akan terkena penebangan. Kita sudah adakan perhitungan dengan Dinas Pertamanan dan Pemakaman (Distamkam) DKI untuk penggantian pohon," kata Ery, kemarin (13/1).
Baca Juga:
JAKARTA - Pembangunan flyover (FO) atau jalan layang non-tol Jalan Pangeran Antasari–Blok M, disebut akan tetap mempertahankan penghijauan
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS