Fogging Asal-Asalan, Nyamuk Jadi Kebal
Sabtu, 24 Desember 2011 – 07:45 WIB
"Kita menyebutnya fogging gado-gado," kata dia. Maksudnya, fogging dilakukan dengan mengoplos beberapa jenis pestisida. Celakanya, penggagas fogging swasta ini mengklaim lebih bagus hasilnya.
Baca Juga:
Supratman mengingatkan, pestisida yang dioplos akan mengalami interaksi kimiawi. Interaksi kimiawi inilah yang kemudian mempercepat terjadinya resistensi pada nyamuk. Selain itu, pengoplosan bisa merusak keseimbangan alam atau lingkungan. Misalnya, asap yang dikeluarkan dari fogging "gado-gado" ini justru membunuh hewan-hewan musuh alami nyamuk. Seperti cicak.
Untuk itu, dia berharap dinas kesehatan kabupaten atau kota benar-benar memantau aktivitas fogging di luar kegiatan puskesmas atau institusi kesehatan resmi, seperti rumah sakit dan sejenisnya. Apalagi, sebenarnya pemerintah sudah mengeluarkan sertifikasi tenaga fogging. Tujuannya untuk keamanan tenaga fogging sendiri dan masyarakat objek pengasapan. Jika masih belum ada petugas swasta bersertifikat, bisa meminta bantuan petugas resmi yang sudah disiapkan di tingkat puskesmas.
Secara keseluruhan, fogging yang resmi maupun yang tidak resmi, bukan termasuk upaya penanganan demam berdarah yang dianjurkan. Sebab, fogging hanya bersifat sementara untuk menanggulangi nyamuk. Jika tidak ada angin besar, asap dari fogging hanya mampu melindungi sekitar 20 menit sampai 30 menit. Belum lagi, ada nyamuk yang semakin pandai dengan berlindung di balik kelambu atau baju-baju untuk menghindari pengasapan.
JAKARTA - Pengasapan atau fogging asal-asalan, dengan cara mengoplos sembarang pestisida berdampak fatal. Di antaranya, memicu resistensi atau kekebalan
BERITA TERKAIT
- Pernyataan Terbaru Kepala BKN soal PPPK 2024 Tahap 2, Pakai Kata Tolong
- Asrorun Niam Apresiasi Kecepatan Prabowo dalam Realisasi Program Makan Bergizi Gratis
- Le Minerale Tanam Ratusan Ribu Pohon yang Tersebar di Berbagai Wilayah Indonesia
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB