Foke Diduga Gunakan Dana Hibah untuk Kepentingan Pilkada
Selasa, 18 September 2012 – 14:12 WIB
"Lembaga atau ormas penerima hibah dan bansos dengan nilai Rp17,14 miliar terindikasi memiliki relasi politik dengan kandidat incumbent. Relasi politik yang dimaksud adalah sebagai ormas pendukung, penyumbang dana kampanye, serta tim sukses. Ada sekitar 21 lembaga atau ormas," ujar Arif.
Baca Juga:
Ditemukan juga lembaga penerima hibah dengan nilai Rp20 Miliar. Lembaga yang dicurigai diketuai oleh istri calon gubernur incumbent, yakni Tatiek Fauzi Bowo. Selanjutnya, IBC mendapati dua lembaga penerima hibah senilai Rp18 Miliar. Kedua lembaga menempatkan Gubernur Foke sebagai Ketua Dewan Pembina.
Selain itu terdapat juga lembaga penerima bansos yang tidak jadi menerima dana sebab menolak untuk memberi dukungan kepada Fauzi Bowo.
"Lembaga penerima bansos ditawari oleh tim sukses incumbent, namun tidak mau, sehingga bansos tidak jadi diberikan. Terdapat 4 lembaga dengan jumlah anggaran sekitar Rp65 juta dan pemotongan jumlah bantuan sosial sekitar 35 persen senilai Rp135 juta untuk tiga lembaga," ungkap Arif.
JAKARTA - Indonesia Budget Center (IBC) menduga telah terjadi politisasi dalam pengalokasian dana hibah atau bantuan sosial(bansos) oleh Pemprov
BERITA TERKAIT
- Anies Siapkan Tim Sinkronisasi untuk Sesuaikan Program APBD DKI
- Resmi! Anies-Sandi Sebagai Gubernur dan Wagub DKI Terpilih
- Terimalah...Permohonan Maaf dari Sandiaga Uno
- Ahok-Djarot Absen Dalam Penetapan Anies-Sandi Sebagai Pemenang
- Massa Aksi 55 Siap Terima Apa pun Putusan Majelis Hakim
- Anies-Sandi Hadir, Ahok-Djarot Absen