Foke Diminta Nonaktifkan Walkot Jakut
Senin, 19 April 2010 – 13:53 WIB
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PPP Matnoor Tindoan mendesak Pemprov DKI dan aparat penegak hokum serta tim pencari fakta mengusut tuntas dugaan aliran dana Rp 11 miliar kepada Satpol PP untuk menggusur makam Mbah Priok. ’’Kalau memang ini benar, maka termasuk pelanggaran HAM berat. Kami minta ditelusuri,’’ kata Matnoor, kemarin.
Baca Juga:
Sementara anggota Fraksi PDI Perjuangan William Yani yang kali pertama melontarkan informasi aliran dana siluman Rp 11 miliar dari PT Pelindo II, mengaku kabar tersebut diperolehnya dari seorang wartawan. ’’Si wartawan itu yang memintai keterangan Wakil Walikota Jakarta Utara Atma Sanjaya,’’ ujar dia.
Sedangkan anggota Fraksi Partai Gerindra, Andika, menilai, dengan anggaran APBD yang terbatas untuk operasi penertiban, maka bukan mustahil ada dana khusus untuk Satpol PP yang diberikan pihak ketiga. Menurutnya, dengan menurunkan pasukan sebanyak 2.600 personel, maka dibutuhkan biaya tinggi. ’’Dugaan seperti itu mungkin saja benar, namun harus didukung bukti-bukti valid,’’ kata dia.
Secara terpisah, Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria mengatakan, pekerjaan rumah yang harus dituntaskan yakni adanya aliran dana Rp 11 miliar yang konon dari PT Pelindo. ’’Sampai sekarang belum ada kejelasannya. Ini mengindikasikan adanya aliran dana ilegal,’’ tuturnya.
JAKARTA-Kepala Dinas Satpol PP Jakarta Harianto Badjoeri telah dinonaktifkan. Ini setelah terjadi bentrok berdarah saat penertiban kawasan Makam
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS