Foke Kalah, Partai Pendukung Cari Alasan Pembenaran
Jumat, 21 September 2012 – 13:50 WIB
Karenanya, lanjut dia, PPP meyakini ijtihad politik partai pada putaran kedua kepada Foke-Nara sudah sesuai dengan aspirasi pemilih. "Ini juga menunjukkan bahwa mesin PPP bekerja efektif," jelasnya.
Baca Juga:
Ketiga, tambah dia, Pilkada dalam masyarakat majemuk dan rasional seperti DKI, yang timbangannya lebih tinggi di mata masyarakat adalah figur dibandingkan mesin parpol.
"Ini bukan hal baru karena pada Pilkada Jatim 2008, Khofifah, cagub yang diusung PPP dan partai non parlemen yang totalnya hanya berjumlah 17 persen suara pun, berhasil mendapatkan hampir 50 persen pada putaran kedua," ungkapnya.
"Meskipun karena manipulasi yang luar biasa akhirnya 'dikalahkan' pada putaran ketiga (Jatim adalah satu-satunya pilkada provinsi yang berlangsung hingga tiga putaran)," tambahnya.
Ia melanjutkan, politik Pilkada utamanya di tingkat provinsi adalah politik figur, bukan politik parpol ataupun struktur. "Sejak 2005, sudah banyak pilkada yang membuktikan bahkan calon yang didukung partai gurem sekalipun mendapatkan kemenangan. Nantinya Pilpres 2014 juga akan demikian, sebagaimana SBY menang pada pilpres 2004 dengan perolehan PD yang 'hanya' 7 persen dalam pileg 2004," ujarnya lagi.
JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan, M Romahurmuziy, mengakui, mesin partai politik sudah efektif, tapi tak cukup mengimbangi
BERITA TERKAIT
- Anies Siapkan Tim Sinkronisasi untuk Sesuaikan Program APBD DKI
- Resmi! Anies-Sandi Sebagai Gubernur dan Wagub DKI Terpilih
- Terimalah...Permohonan Maaf dari Sandiaga Uno
- Ahok-Djarot Absen Dalam Penetapan Anies-Sandi Sebagai Pemenang
- Massa Aksi 55 Siap Terima Apa pun Putusan Majelis Hakim
- Anies-Sandi Hadir, Ahok-Djarot Absen