Foke: Kampanye SARA Tak Dibenarkan
Senin, 30 Juli 2012 – 06:44 WIB
Sebelumnya, Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), melaporkan maraknya isu SARA ke Panwaslu DKI. Dalam laporannya, LSM tersebut juga membawa bukti-bukti. Seperti spanduk, selebaran dan sms. “Kami khawatir dengan maraknya isu SARA akan menyumbang angka golput yang tinggi,” ujar Manajer Pemantauan JPPR Masykurudin Hafidz, (25/7).
Pasalnya kata dia, tipe pemilih di Jakarta, yang kebanyakan kelas menengah, justru tidak terpengaruh isu SARA. Karena itu, maraknya isu tersebut, justru akan membuat mereka menjadi golput. Tidak menutup kemungkinan, golput berasal dari pemilih yang pada putaran pertama, jagonya kalah. “Kelas menengah itu kan nunggu isi program dari pasangan calon. Bukan uang atau isu politik uang. Ini memang fenomena perkotaan,” jelas Masykurudin.
Dia menambahkan, isu SARA menimpa dua kandidat yang bertarung. Pihaknya, meminta agar hal itu dihentikan. “Kami juga meminta Panwaslu agar mengusut itu. Serta bekerjasama dengan berbagai lembaga terkait,” jelasnya.
Masykurudin menambahkan, model kampanye SARA yang kemarin dilaporkan, memang sulit dijerat pelanggaran. Namun kalau terus dilakukan, bisa menyumbang angka golput. “Memang bukti yang kami laporkan tidak ada ajakan untuk memilih pasangan calon,” pungkasnya. (dai)
JAKARTA- Panwaslu DKI melaporkan bahwa banyak beredar isu SARA terkait Pilgub DKI Jakarta 2012-2017. Atas fenomena tersebut, Cagub incumbent Fauzi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Survei Trust Indonesia: Bassam-Helmi Jadi Pemenang Pilbup Halmahera Selatan
- Gelar Doa Bersama, Timses RIDO: Isi Masa Tenang dengan Hal Positif
- Pemuda Kristen Jakarta Kecam Pernyataan Bermotif SARA Menteri Maruarar Sirait
- 3 Pejabat Pemkab Banggai jadi Tersangka Tindak Pidana Pemilu 2024
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya