Fokker Naas Masih Layak Pakai

Fokker Naas Masih Layak Pakai
DUKA- Dua perwira menengah TNI-AU membantu keluarga korban yang terhuyung saat menghadiri pemakaman lima jenazah korban kecelakaan pesawat Fokker 27 TNI-AU di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (07/04). Foto: MUHAMAD ALI/JAWA POS
JAKARTA - Tim investigasi bergerak cepat menyelidiki jatuhnya pesawat Fokker 27 TNI-AU. Sehari setelah insiden, tim di bawah koordinasi Dinas Keselamatan Penerbangan dan Kerja (Dislambangja) TNI-AU tersebut langsung melakukan operasi tertutup kemarin. Karena kecelakaan terjadi pada armada TNI dan dalam operasi resmi militer, personel sipil tidak akan dilibatkan.

"Ini akan lebih cepat dibanding kecelakaan Casa, karena banyak saksi mata dan juga ada pantauan tower," ujar Panglima Komando Operasi 1 TNI-AU Marsekal Muda Imam Sufaat setelah pemakaman di TMP Kalibata kemarin (7/4).

Saat pesawat Casa 212 jatuh di Gunung Salak, Bogor, Juni 2008, penyelidikan penyebab kecelakaan sangat sulit. Sebab, black box (kotak hitam) harus dicari, tanpa saksi mata, dan pesawat hancur luluh. "Nanti, kesimpulan resminya dari tim. Kita tidak akan memberikan analisis sebelum ada kajian menyeluruh," katanya.

Tim akan meminta informasi data penerbangan dari menara pangkalan. Termasuk, rekam jejak penggunaan Fokker 27 sebelum jatuh. "Sementara ini masih diduga karena cuaca buruk. Jarak pandang terbatas dan angin kencang," kata marsekal berbintang dua itu.

JAKARTA - Tim investigasi bergerak cepat menyelidiki jatuhnya pesawat Fokker 27 TNI-AU. Sehari setelah insiden, tim di bawah koordinasi Dinas Keselamatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News