Fokus 2 Sistem, Cegah Tragedi 9/11 Terulang
Survei: Ketakutan atas Teror di AS Berkurang
Jumat, 09 September 2011 – 10:10 WIB
WASHINGTON – Meski sudah berlalu satu dasawarsa, tragedi 9 September 2001 atau 9/11 tak mudah dilupakan warga AS. Terutama, penduduk New York dan Washington D.C., dua kota yang menjadi sasaran utama serangan teror kelompok militan Al-Qaeda tersebut. Meski begitu, seiring dengan berjalannya waktu, warga mulai berangsur pulih dari trauma atas tragedi teror terburuk di negeri adidaya itu. Temuan Quinnipiac University tersebut terungkap tiga hari menjelang peringatan ke-10 tragedi 9/11 Minggu lusa (11/9). Tentu masih ada sebagian responden yang bersikap pesimistis. Pasalnya, teror tersebut merupakan serangan berskala besar dengan menggunakan pesawat terbang. Itu sebabnya 36 persen responden menyatakan sangat yakin bahwa teror tersebut akan terulang di Negeri Paman Sam.
’’Di seluruh penjuru negeri, ketakutan bahwa serangan teror seperti 9/11 akan kembali terjadi saat ini sudah jauh berkurang,’’ ungkap Maurice Carroll, direktur Lembaga Polling Quinnipiac University, kemarin (8/9).
Survei yang dia lakukan di Kota New York dan beberapa kota besar lain di AS menunjukkan bahwa hanya sekitar 58 persen responden yang menyatakan masih khawatir tentang kemungkinan bakal terjadi lagi serangan mirip 9/11. Dalam survei sama pada 2006, jumlah warga yang yakin bahwa mereka masih menjadi target utama teroris tercatat 62 persen.
Baca Juga:
WASHINGTON – Meski sudah berlalu satu dasawarsa, tragedi 9 September 2001 atau 9/11 tak mudah dilupakan warga AS. Terutama, penduduk New York
BERITA TERKAIT
- Bertemu di World Leaders Summit, Megawati Berbincang dengan Al Gore
- PP PMKRI Perkuat Diplomasi Lintas Organisasi Masyarakat Sipil di Asia Pasifik
- Megawati Minta Semua Negara Menjaga Masa Depan Anak di Forum Internasional
- Indonesia Harus Tolak Wacana Trump Soal Relokasi Warga Palestina ke Yordania & Mesir
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini