Fokus Digitalisasi, BPKH Ingin Keuntungan Mengalir ke Calon Jemaah Haji

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) saat ini berfokus di upaya digiltalisasi pada ekosistem haji.
Anggota Badan Pelaksana BPKH Beny Witjaksono mengatakan pihaknya memaknai digitalisasi sebagai perubahan secara digital untuk membuka peluang memperoleh pendapatan yang lebih besar.
Hal itu juga menjadi fokus pada Konferensi Haji Internasional ke-4 yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Jumat (7/10) lalu.
"Kami memiliki prinsip BPKH harus untung. Namun, BPKH tidak mendapatkan bonus untuk pengelolaan haji. Setiap keuntungan yang kami dapatkan akan mengalir ke calon jemaah,’’ ucap Beny dalam keterangannya, Selasa (11/10).
Beny menceritakan ketika BPKH dibentuk pada 2017 lalu, mereka mengelola keuangan haji secara manual.
"Dulu tidak ada teknologi yang kami gunakan. Pada awalnya bisnis kami ada dua, yang pertama mengumpulkan uang dari haji sekitar Rp 25 juta untuk kami tempatkan di bank dan kedua untuk investasi," ujar dia.
BPKH baru beralih ke teknologi dengan menciptakan Sistem Keuangan Haji Terpadu (Siskehat) yang didukung penggunaan data center canggih.
Dengan menggunakan Siskehat, pelaporan menjadi lebih jelas dan sehat.
Anggota Badan Pelaksana BPKH Beny mengatakan pihaknya memaknai digitalisasi sebagai perubahan secara digital untuk membuka peluang memperoleh pendapatan
- BPKH Limited Perkenalkan Bumbu Khas Indonesia untuk Katering Jemaah Haji di Arab Saudi
- Usut Kasus Digitalisasi, KPK Periksa Syarif Ali Idrus
- Aturan Baru, Barang Kiriman Jemaah Haji Maksimal Nilainya Rp 24,5 Juta Bebas Bea Masuk
- Telkom Hadirkan Solusi Keamanan Siber Tanpa Kompromi Lewat BigBox AI
- Memfasilitasi Masyarakat, Program Balik Kerja Bareng BPKH Kembali Hadir
- UMKM Naik Kelas! Digitalisasi Jadi Kunci Daya Saing di Pasar Global